Network
WARTA PONTIANAK – Langkah pemerintah dalam Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P2KE) di Kayong Utara, dapat diwujudkan dengan tiga langkah strategis yang didukung dengan kolaborasi yang baik, antarStakeholder di daerah.
Hal itu dipaparkan Penjabat (PJ) Bupati Kayong Utara, Romi Wijaya saat menghadiri High Level Meeting Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Percepatan Penurunan stunting Provinsi Kalimantan Barat tahun 2024, di Pontianak.
Untuk melaksanakan strategi Penghapusan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting, Romi menilai perlu adanya kolaborasi Program antara seluruh Stakeholder di daerah dari tingkat desa, kecamatan, eksektuf maupun legislatif untuk mengsingkonisasi program dalam rangka P2KE dan Stunting.
"Dibutuhan data P2KE sebagai keputusan Kepala Daerah, sebagai sasaran penerima bantuan yang valid, sehingga segala program bantuan tepat sasaran dan dapat menghapus Kemiskinan Ekstrem dan berimbas pada penurunan angka stunting yang keduanya berkaitan erat," jelas Romi.
Di wilayah Kabupaten Kayong Utara, Romi menerangkan bahwa jumlah penduduk miskin sebanyak 10.770 orang dan pengelompokan bagi kemiskinan ekstrem berdasarkan ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan atau berpenghasilan 11.571 rupiah per kapita, perhari.
"Untuk itu, kita telah melakukan pendataan di lapangan di masing-masing Desa, yang mengacu pada petunjuk teknis verifikasi dan validasi data percepatan penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P2KE)," paparnya.
Baca Juga: Sukses Turunkan Stunting dan Kemiskinan, Pemkot Pontianak Terima Insentif Rp12,8 Miliar
Ia lantas menjelaskan 3 langkah strategis untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kayong Utara yang telah diambil.
Salah satunya pengurangan beban pengeluaran masyarakat melalui Perlindungan Sosial dengan program kesehatan gratis, bantuan Sosial, dan pendidikan Gratis yang selama ini telah dilakukan oleh pemerintah Daerah.
