Inilah bentuk konsistensi yang semakin mahal harganya, ditengah gempuran budaya instan serta arus informasi tanpa batas saat ini.
“Untuk hal ini saya salut dan angkat topi dengan kawan-kawan Galaherang,“ tegas alumni SMPN 1 Sungai Pinyuh ini.
Anak-anak muda generasi milenieal dan ‘Genzi’ perlu diperkuat dengan literasi sejarah untuk membangkitkan kebanggaannya atas budaya dan peradaban unggul Kabupaten Mempawah, dulu, kini dan untuk selama-lamanya.
Baca Juga: Tutup Festival Budaya Kayaan Mendalam, Ini Yang Diharapkan Bupati Kapuas Hulu
“Sehingga kedepan kita tidak perlu menyesali melihat generasi mendatang yang ‘ahistoris’ dan jauh dari akar budayanya. Sekarang belum terlambat, sudah saatnya sekarang semua pihak bergandengan tangan, bahu-membahu, serta berkolaborasi dalam upaya melestarikan warisan kebudayaan dan peradaban unggul kabupaten mempawah. Salah satunya melalui Festival Sahur-Sahur ini,” harapnya. ***