Network
PONTIANAK – Bagi yang lolos tes masuk Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) harus mengurus kelengkapan berkas lainnya, salah satunya adalah surat keterangan sehat jasmani dan rohani. Hal itu lah yang menyebabkan terjadinya penumpukkan antrean di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sungai Bangkong Pontianak.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Harisson mengatakan, RSJ Sungai Bangkong awalnya memperkirakan akan memeriksa peserta yang berasal dari Kota Pontianak yaitu sekitar 345 orang.
Baca Juga: Takut Tertular Covid-19, Para Pelamar CPNS Patuhi Protokol Kesehatan
“Ternyata yang diperiksa RSJ Sungai Bangkong seluruh Kalbar yaitu hampir 2.000 orang,” ungkap Harisson, Rabu 4 November 2020.
Menurutnya, pada hari pertama RSJ Sungai Bangkong melaksanakan pendaftaran secara tatap muka dan ini yang membuat antrean membludak dan membahayakan peserta, sehingga dikhawatirkan dalam artean peserta dapat saja tertular Covid-19.
Baca Juga: Kurangnya Sarana dan Prasarana, RSJ Kesulitan Tangani Peserta CPNS
“Nah kita sudah melakukan langkah-langkah selanjutnya untuk mengantisipasi Hal tersebut. Jadi selanjutnya pendaftaran itu dilakukan secara online. Kemudian para peserta akan diberitahu jam berapa dan hari apa, mereka akan dilakukan tes wawancara dan tes tertulis," jelas Harisson.
Selain itu, langkah lain yang diambil adalah dalam sehari tes tertulis dan wawancara di Rumah Sakit Jiwa Sungai Bangkong hanya sekitar 135 orang, dan lokasi tes juga dilakukan di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dengan kapasitas 300 orang per hari.
Baca Juga: Buka Lowongan CPNS 2021 dengan Kuota 1 Juta, Ini 4 Posisi Ini yang jadi Prioritas
