WARTA PONTIANAK - Baru-baru ini masyarakat Surabaya tengah dibuat geger oleh adanya video viral yang tersebar di jejaring sosial.
Dalam video tersebut, terlihat sekelompok simpatisan yang meneriakkan yel-yel tegas.
Yang sangat mengejutkan adalah nama dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini disebut dalam video itu, tapi tidak dengan pembawaan yang baik.
Kelompok simpatisan tersebut meneriakkan dan mengharapkan kehancuran dari Walikota Surabaya yang akrab dengan sapaan 'Bu Risma' itu.
Baca Juga: Direktur Rumah Sakit Islam Surabaya Meninggal Dunia usai Terjangkit Covid-19
"Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga. Hancur, hancur, hancurkan Risma, hancurkan Risma sekarang juga," ucap para simpatisan berulang-ulang.
Berdasarkan pengamatan, seperti diberitakan Jurnal Presisi berjudul "Waduh! Kehebohan Jelang Pilkada Surabaya, Mantan Kader PDIP: Hancurkan Risma Sekarang Juga!" nampak bahwa kelompok simpatisan tersebut mengenakan atribut berupa kaus kampanye Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno.
Keduanya merupakan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 2 pada pilkada akhir tahun nanti.
Nampak jelas spanduk dari pasangan calon tersebut dipampangkan sebagai background dari yel-yel para simpatisan dalam video.
Baca Juga: Langgar Ketentuan Pemilu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Dilaporkan ke Polda Jatim
Tidak hanya itu, dalam video tersebut juga nampak sosok Mat Mochtar yang merupakan seorang kader senior PDIP yang menolak mendukung pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji.
Mat Mochtar telah dipecat karena dianggap tidak patuh terhadap keputusan Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Selain Mat Mochtar, nampak juga beberapa anggota simpatisan yang mengenakan kaus berwarna hitam dengan logo kepala banteng warna merah.
Baca Juga: Polisi di Surabaya Ringkus 9 Orang yang Asyik Pesta Sabu
Anggota-anggota tersebut rupanya relawan dari 'Banteng Keraton' yang berisikan eks-kader PDIP angkatan lama dan tidak mau menuruti keinginan serta keputusan partai induknya.