Tak Hanya Serpihan Pesawat Sriwijaya Air, Potongan Tubuh Manusia juga Ditemukan oleh Tim SAR

10 Januari 2021, 13:13 WIB
Prajurit Batalyon Intai Amfibi 1 Korps Marinir (Yontaifib) dan Denjaka TNI AL memindahkan serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak saat melakukan pencarian di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Minggu (10/1/2021). Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak pada Sabtu (9/1) sekitar pukul 14.40 WIB di ketinggian 10 ribu kaki tersebut membawa enam awak dan 56 penumpang. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/wsj. /M RISYAL HIDAYAT/ANTARA FOTO

WARTA PONTIANAK - Tim SAR menemukan dugaan serpihan bagian pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 dengan dimensi 1-2 meter berikut potongan tubuh manusia pada Minggu pagi pukul 10.00 WIB sekitar 1,6 mil dari Pulau Lancang.

"Hasil penyelaman dari anggota Basarnas Special Group, sekitar jam 10.00 WIB tadi, yang ditemukan berupa serpihan-serpihan dengan diameter hampir dua meter," kata Komandan Kompi Basarnas Special Group (BSG) Charles Batlajery di atas kapal KN SAR Wisnu, di perairan Kepulauan Seribu, Minggu 10 Januari 2021.

"Selain itu ditemukan juga potongan-potongan tubuh manusia yang ditemukan oleh tim penyelam," kata Charles lagi.

Baca Juga: Begini Penampakan Tumpahan Minyak dan Serpihan yang Diduga Milik Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

Nantinya, seperti diberitakan Insulteng berjudul "Mengejutkan! Tim SAR Temukan Potongan Tubuh Manusia dan Serpihan Pesawat Sriwijaya Air" kata Charles, puing-puing tersebut akan dibawa ke KN SAR Wisnu sebagai pusat komando (On Scene Commander) pencarian dan evakuasi di perairan antara Pulau Laki dan Lancang Kepulauan Seribu.

"Kemudian temuan akan dievakuasi ke posko yang ada di Dermaga JICT II Tanjung Priok dengan kapal cepat yang ada di sini," ujar Charles.

Sebelumnya, pesawat Sriwijaya Air nomor register PK-CLC SJ 182 rute Jakarta-Pontianak hilang kontak pada Sabtu (9/1) pukul 14.40 WIB dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu di antara Pulau Lancang dan Pulau Laki.

Pesawat jenis Boeing 737-500 itu hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.

Pesawat take off dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Jadwal tersebut mundur dari jadwal penerbangan sebelumnya 13.35 WIB. Penundaan keberangkatan karena faktor cuaca.

Berdasarkan data manifest, pesawat yang diproduksi tahun 1994 itu membawa 62 orang terdiri atas 50 penumpang dan 12 orang kru. Dari jumlah tersebut, 40 orang dewasa, tujuh anak-anak, tiga bayi. Sedangkan 12 kru terdiri atas, enam kru aktif dan enam kru ekstra.

Baca Juga: Tim SAR Mulai Menyelam Cari Serpihan Pesawat Sriwijaya Air dan Korban, Sejumlah Barang Ditemukan

Baca Juga: Pemain Sepak Bola di Desa Maninili Dapat Bantuan, Sekdes : Kami Ingin Prestasi

Keberadaan pesawat itu tengah dalam investigasi dan pencarian oleh Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Koordinasi langsung dilakukan dengan berbagai pihak, baik Kepolisian, TNI maupun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Sejumlah armada angkatan laut milik TNI dikerahkan, sekitar 10 kapal diterjunkan ke lokasi diduga jatuhnya pesawan di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Baca Juga: Jika Jenazah Penumpang Pesawat Ditemukan, Sutarmidji Pastikan akan Langsung Diantar ke Rumah Duka

Di antara kapal-kapal TNI AL yang dikerahkan yakni KRI Teluk Gilimanuk-531 mengangkut para kru SAR dan juga awak media. Lalu KRI Rigel-933 milik Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal).***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: INSulteng

Tags

Terkini

Terpopuler