Warga Jelimpo Dibunuh di Jakarta, Karolin Serukan Panglima TNI Tindak Tegas Prajuritnya

9 Juni 2023, 09:28 WIB
Bupati Landak Karolin Margret Natasa /Faisal Rizal/

WARTA PONTIANAK - Kasus penusukan DPT, warga Kecamatan Jelimpo Kabupaten Landak, Kalimantan Barat hingga meninggal dunia oleh oknum anggota TNI berpangkat Pratu di trotoar Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta pada Kamis pagi kemarin memantik pernyataan tegas dari Bupati Landak Periode 2017-2022, Karolin Margret Natasa.

Karolin dengan tegas meminta Panglima TNI untuk mengusut tuntas kasus ini.

"Saya minta Panglima TNI segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi keluarga korban yang notabenenya warga Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Kalbar," kata Karolin di Ngabang, Jumat, 9 Juni 2023.

Baca Juga: Ide Merakyat Karolin, Akhirnya Kabupaten Landak Miliki Galeri UMKM

Karolin menegaskan pentingnya penyelidikan yang menyeluruh terhadap kasus tersebut. Ia menekankan bahwa pelaku harus dihadapkan pada keadilan dan meminta Panglima TNI untuk bertindak cepat sesuai dengan hukum yang berlaku.

"Saya sampaikan keprihatinan yang mendalam terhadap kejadian tragis ini, terutama karena korban adalah warga dari Kecamatan Jelimpo, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat," ungkap Karolin kepada sejumlah wartawan.

Karolin menegaskan pentingnya memberikan keadilan bagi keluarga korban, serta memastikan bahwa kasus ini diusut dengan tuntas.

"Penusukan tersebut mencerminkan kejadian yang sangat serius dan menunjukkan perlunya tindakan yang tegas untuk mengatasi kasus tersebut. Saya berharap bahwa lembaga penegak hukum, termasuk TNI, dapat menjamin keamanan dan keadilan bagi semua warga negara, tanpa terkecuali," tuturnya.

Menurutnya, Panglima TNI, sebagai pimpinan tertinggi Tentara Nasional Indonesia, diharapkan segera merespons permintaannya tersebut, karena tindakan hukum yang tegas harus diterapkan untuk memberikan keadilan kepada korban dan keluarganya.

Baca Juga: 23 Tahun Pemkab Landak, Karolin : Gotong Royong Untuk Landak Hebat

"Kejadian ini juga mengingatkan pentingnya pengawasan dan disiplin internal di kalangan personel TNI. Saya mengharapkan bahwa insiden serupa tidak akan terulang di masa depan dan mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat," tegas Karolin.

Karolin mengungkapkan, jika selama proses penyelidikan berlangsung, diharapkan pihak berwenang akan memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada masyarakat. Hal ini penting agar masyarakat dapat merasa yakin bahwa kasus ini ditangani dengan serius dan tidak ada upaya untuk menutup-nutupi kebenaran.

Seperti diketahui, seorang pria ditemukan meninggal dunia bersimbah darah di trotoar Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (8/6/2023) pagi. Pria itu diduga menjadi korban pembunuhan akibat menagih uang sewa sound system kepada para pelaku.

Korban tergeletak bersimbah darah dalam keadaan tak bernyawa tersebut viral di media sosial. Dalam video viral itu, korban tampak tergeletak di trotoar bersimbah darah.

Baca Juga: Lima Tahun Kepemimpinan Karolin-Heriadi Berikan Kontribusi Nyata

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Komarudin membenarkan penemuan pria tergeletak bersimbah darah itu.

"Iya benar. Ditemukan tadi pagi jam 6. Kebetulan Patroli di Senen sedang bertugas melihat ada ramai-ramai. Ada orang yang sudah bersimbah darah dan ternyata di sana ada rekannya. Dari pengakuan rekannya ada terlibat perkelahian dengan seseorang yang sebelumnya mereka ketahui berawal dari kelompok ini 5-6 orang ini nongkrong di Kota Tua," ujarnya saat dikonfirmasi.

Dari hasil penyelidikan, penusukan bermula ketika pelaku dan teman-temannya menyewa sound system korban. Mereka lalu nyanyi-nyanyi sampai larut lagi dan korban menegur lalu menyuruh membayar sewa sound system.

"Kemudian ditagih uang sewa oleh korban, terus salah satu pelaku ambil dulu di ATM. Kemudian mereka sama-sama naik motor ke ATM diikuti oleh korban, diikuti sampai Kramat Raya di TKP. Sampai di TKP, disalip korban ditanyakan 'sudah banyak ATM di lewati kok nggak berhenti berhenti'. Habis itu terjadi cekcok kemudian ditusuk," tutupnya. (*)

 

Editor: M. Reinardo Sinaga

Tags

Terkini

Terpopuler