Kemenhub Soroti Keterlibatan Truk ODOL dan Travel Gelap pada Kecelakaan di Tol Cipali

- 30 November 2020, 22:02 WIB
Kondisi mobil Travel yang terlibat kecelakaan di tol Cipali KM 78 hancur terutama bagian depan, Senin 30 November 2020.
Kondisi mobil Travel yang terlibat kecelakaan di tol Cipali KM 78 hancur terutama bagian depan, Senin 30 November 2020. //purwakarta news /

WARTA PONTIANAK - Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi meninjau lokasi kecelakaan beruntun yang terjadi pada Senin 30 November 2020 pukul 3.00 WIB dini hari di  jalan tol Cipali KM 78 Jalur A arah Cirebon. 

Kecelakaan ini menyebabkan 10 orang meninggal dunia dan 2 orang luka ringan.

“Pagi ini saya telah meninjau ke lokasi kecelakaan. Kecelakaan tersebut melibatkan kendaraan Mitsubishi Elf bernomor polisi G 1261 D. Kronologis kejadian yakni kendaraan datang dari arah Jakarta menuju Cirebon, ketika melintas di TKP telah menabrak bagian belakang kendaraan Hino Tronton bernomor polisi R 1857 GC  yang datang dari arah yang sama dan berada di depannya.  Kemudian kendaraan Hino Tronton Nomor Polisi R 1857 GC  menabrak kendaraan Hino Trailer nomor polisi B 9010 UEJ yang berada di depannya,” kata Budi Setiyadi usai meninjau lokasi kecelakaan, sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat.com dalam artikel Tinjau TKP Kecelakaan di Tol Cipali, Kemenhub Soroti Keterlibatan Truk ODOL dan Travel Gelap.

Dirjen menerangkan bahwa kecelakaan di Cipali serupa dengan kecelakaan yang terjadi sehari sebelumnya di ruas Tol Cileunyi KM 150+500, Minggu, 29 November 2020 dini hari. 

“Kecelakaan di Cileunyi tersebut memakan korban sebanyak 7 orang termasuk 1 balita. Kedua kecelakaan ini menimpa travel gelap. Penyebab kecelakaan salah satunya karena masyarakat memaksa menggunakan travel gelap. Risikonya kalau travel gelap ya tidak ada izin operasionalnya dan sopirnya tidak dijamin, bagaimana kemampuannya juga tidak pasti. Kecelakaan di Cipali ini menabrak truk yang Over Dimension dan Over Loading (ODOL) dan memuat bata hebel,” ujar Dirjen Budi.

Baca Juga: Mendikbud: Pembelajaran Tatap Muka Tidak Harus Serentak

Menurut dia, kecelakaan di Cipali tersebut juga salah satunya karena faktor jalanan yang gelap, cuaca gerimis. 

“Truk juga tidak menggunakan Alat Pemantul Cahaya (APC), ditambah kendaraan travel tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Kejadian ini amat kami sayangkan, kami juga turut berbelasungkawa atas keluarga korban, terlebih korban meninggal dunia dari 2 kecelakaan di Cipali maupun Cileunyi ini,” urainya.

Dirjen Budi mengimbau agar kejadian serupa tak terulang kembali. Dia pun menekankan kepada para pengusaha agar memperhatikan muatan truknya sehingga tidak melebihi ambang batas yang ditentukan.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x