Pemerintah Prioritaskan 1,2 Juta Vaksin Untuk Tenaga Medis

- 8 Desember 2020, 19:44 WIB
Kepala bidang pengembangan profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) dr. Masdalina Pane, M.Si (Han) berbicara dalam konferensi pers Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (8/12/2020).
Kepala bidang pengembangan profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) dr. Masdalina Pane, M.Si (Han) berbicara dalam konferensi pers Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (8/12/2020). /(ANTARA/Katriana)/

 

WARTA PONTIANAK - Kepala bidang pengembangan profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) dr Masdalina Pane, M.Si (Han) mengatakan 1,2 juta vaksin yang disediakan pemerintah saat ini diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang paling berisiko tertular Covid-19, yaitu para tenaga medis.

"Jadi yang perlu kita ketahui bahwa vaksin untuk saat ini adalah vaksin untuk kondisi emergency, bukan untuk kondisi normal," kata Masdalina dalam konferensi pers Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Jakarta, sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari Antara, Selasa 8 Desember 2020.

Baca Juga: Jumlah Tes Covid-19 Indonesia 96,3 Persen Target WHO

Ia mengatakan bahwa pemerintah memang telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin ke Indonesia. Namun demikian, ketersediaan vaksin saat ini belum cukup untuk diberikan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

Oleh karena itu, vaksin-vaksin tersebut diprioritaskan untuk kelompok masyarakat yang paling berisiko tertular terlebih dahulu, yaitu para tenaga medis.

"Jadi vaksin itu tidak diberikan untuk seluruh masyarakat. Tapi diberikan kepada kelompok-kelompok yang berisiko. Yang pertama tentu yang risikonya lebih tinggi adalah tenaga kesehatan, karena mereka yang terus kontak dengan mereka-mereka yang terkonfirmasi maupun yang belum diketahui, tetapi memiliki gejala. Suspect, kita menyebutnya," kata dia.

Kemudian, kelompok berikutnya yang mendapat prioritas vaksinasi adalah orang-orang yang melakukan pelayanan kepada masyarakat. Dan selanjutnya untuk orang-orang yang memiliki mobilitas tinggi.

"Jadi ini bukan untuk seluruh rakyat. sehingga karena ini kondisinya emergency, jadi prioritas pemerintah tentu kepada mereka yang memiliki risiko," kata Masdalina.

Baca Juga: [Pilkada 2020] Tito: Pasien Positif Covid-19 Tak Dipaksa Untuk Mencoblos

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x