Anggota Komisi IX DPR: Vaksin Corona Sinovac Dibeli, Tapi Belum Teruji

- 13 Desember 2020, 07:00 WIB
Kolase potret anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani dan vaksin corona Sinovac. /Instagram.com/@netty_heryawan/
Kolase potret anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani dan vaksin corona Sinovac. /Instagram.com/@netty_heryawan/ /ANTARA FOTO/HO/Setpres-Muchlis Jr/wpa/hp./

WARTA PONTIANAK - Baru sepekan tiba di Indonesia, vaksin corona dengan merek sinovac mendapat sorotan dari berbagai pihak.

Kali ini Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani turut mengkritik vaksin tersebut.

Netty yang merupakan anggota dari Fraksi PKS itu mempertanyakan keputusan pemerintah yang secara tiba-tiba membeli vaksin Sinovac.

“Saya secara pribadi meminta penjelasan dari pak Menteri (Menkes). Karena memang seperti yang disebutkan dalam Perpres No 90 Tahun 2020, kemudian juga diikuti dengan PMK No.28, kemudian kepmenkes 98/60,” kata Netty dikutip Pikiran-Rakyat.com, dari laman Fraksi PKS DPR RI (fraksi.pks.id), Sabtu, 12 Desember 2020.

Baca Juga: Manjakan Fans KPop, Shopee Boyong Stray Kids dan GOT7 Tampil dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday

Netty menyebut aturan itu semuanya menunjukkan bahwa Kementerian Kesehatan, dalam hal ini Menkes, adalah pihak yang menentukan pada saat memilih vaksin yang akan dibeli, dikerjasamakan, atau kemudian ditunjuk melalui penunjukkan langsung.

Menurutnya, pembelian vaksin jadi Sinovac ini telah membuat masyarakat, termasuk anggota DPR, bingung. Karena vaksin ini belum teruji keampuhannya, dan tidak sesuai dengan strategi awal pemerintah.

“Nah, kalau kemudian tiba-tiba muncul Sinovac dalam bentuk vaksin jadi, ini kan membuat kita bingung ya, boro-boro masyarakat, anggota DPR RI juga bingung sebetulnya. Kenapa? Karena rapat pada 31 Agustus menjelaskan strategi mendapatkan vaksin itu dua, satu mengembangkan vaksin merah putih, dan yang kedua adalah strategi diplomasi,” tutur Netty.

Waktu itu (31 Agustus), tambah Netty, disebutkan vaksin Sinovac sedang dilakukan uji klinis tahap tiga di Indonesia. Dan uji klinis itu belum selesai, interimnya juga baru nanti awal 2021.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat Fraksi PKS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x