Terkait Klaster Covid-19 Saat Pilkada, Mahfud MD: Alhamdulillah Belum Ada

- 14 Desember 2020, 19:28 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi pers seusai acara Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Yogyakarta, Senin (14/12/2020).
Menko Polhukam Mahfud MD saat konferensi pers seusai acara Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Yogyakarta, Senin (14/12/2020). /ANTARA FOTO/Luqman Hakim/pri./

 

WARTA PONTIANAK - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan hingga saat ini belum ada klaster penularan Covid-19 terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020.

"Alhamdulillah belum ada kasus bahwa kerumunan pilkada itu menjadi klaster baru," kata Mahfud MD saat konferensi pers seusai acara Refleksi dan Proyeksi Pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020, di Yogyakarta, Senin 14 Desember 2020 sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari Antara.

Baca Juga: Risma Serahkan Tawaran Jabatan Mensos kepada Megawati

Mahfud mengaku mendapat berbagai dorongan agar pilkada tidak dilaksanakan dengan berbagai pertimbangan, di antaranya potensi munculnya klaster penularan Covid-19.

Bahkan, kata dia, ada yang menghitung dengan menggunakan pemodelan matematis di kampus yang menyebutkan akan ada 3,2 juta orang terpapar Covid-19 jika pilkada tetap dilaksanakan.

"Ternyata sampai hari ini, bayangan yang menakutkan 3,2 juta orang itu, per hari ini, per hari ini, yang terinfeksi di seluruh Indonesia, yang mencakup ada pilkada atau tidak sebanyak 617.830 orang," kata dia.

Menurut dia, apabila perkiraan itu diproyeksi ke Januari 2021 atau sampai 15 hari lagi dengan rata-rata yang saat ini sekitar 5.000 orang per hari, jumlahnya tidak akan sampai 3,2 juta orang.

"Kalau rata-rata sehari 7.000 saja, sekarang rata-rata sehari sudah 5.000 sekian. Itu baru kira-kira, maka jumlahnya 800.000," kata dia.

Meski demikian, Mahfud berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan peringatan mengenai potensi risiko penularan Covid-19 sebagai wujud cinta kepada bangsa dan negara.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah