Bantuan Luar Negeri Terhadap KRI Nanggala 402, Master Pertahanan Joshua Banjarnahor Minta Harus Ekstra Waspada

- 25 April 2021, 18:08 WIB
Analisa Pertahanan Kemanan Negara terkait Bantuan Luar Negeri yang mencari KRI Nanggala 402
Analisa Pertahanan Kemanan Negara terkait Bantuan Luar Negeri yang mencari KRI Nanggala 402 /@banjarnahor/Instagram

"Saat sudah tau Kapal Selam Emaraude milik Perancis yang berhasil masuk ke perairan Indonesia, dalam hati saya berbicara : betapa lemahnya sistem pertahanan kemanan negara kita, jika Kapal Selam Perancis melakukan sabotase atau penyerangan obyek vital Negara, habislah kita," tegasnya.

Baca Juga: Update Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402, Petugas Temukan Serpihan dan Tumpahan Minyak

Sementara itu, dirinya memaparkan setelah berhasilnya Kapal Selam Emaruade milik Perancis, lalu muncul berita Kapal Selam KRI Nanggala 402 hilang kontak di perairan Bali, hal ini menjadi dua berita yang berdekatan.

"Satu kapal selam Perancis yang dengan bangganya mengumumkan bisa melewati perairan Indonesia tanpa halangan sama sekali, kedua berita Kapal Selam Nanggal 402 yang hilang kontak," ucapnya.

"Kini banyak pakar, pengamat dan pejabat pertahanan otaknya sedang berputar keras, ada apa ini, apa kebetulan saja, atau bukan suatu kebetulan," sambungmya.

Baca Juga: Persatuan Dukun Nusantara Ikut Bantu Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402

Perlu diketahui, posisi wilayah kelautan Indonsia sangat strategis, terlebih pada saat mulainya perang cuan 2020 antara China dan Supporternya melawan Amerika dan jaringnya.

Ada atau tidak ada hubunganya antara kedua berita kapal tersebut, haruslah kita waspadai,  jangan apatis.

"Pemerintah kita sudah meminta bantuan pencarian ke negara luar, nampaknya mereka negara-negara luar sangat antusias dengan alasan 'membantu mencari kapal selam milik TNI AL, dengan mudahnya masuk ke perairan Indonesia," ucapnya.

"Bukan mau menyepelekan, kita tau kalau sistem pertahanan keamanan kita sangat lemah dibandingkan mereka, ada Amerika, Australia, India, Singapur, Rusia, Jerman, Perancis. Semoga mereka saat masuk perairan kita, benar-benar membantu dan tidak sebalknya, melakukan operasi Militer atau Intelijen," sambungnya.

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah