Puluhan Warga Diduga Mengalami Keracunan Makanan usai Santap Hidangan Hajatan di Sukabumi

- 19 Mei 2021, 07:30 WIB
Ilustrasi keracunan
Ilustrasi keracunan /Socialneuron/Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Acara hajatan khitanan yang diselenggarakan salah seorang warga di Kampung Tipar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat mendadak heboh, hal ini lantaran puluhan warga yang hadir diacara itu mengalami keracunan makanan usai menyantap hidangan yang disediakan oleh tuan rumah acara tersebut pada Minggu 16 Mei 2021.

Baca Juga: Balita Kembar di Sukabumi jadi Korban Keracunan Olahan Ikan Pindang

"Dari hasil pendataan jumlah warga yang diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap makanan hajatan di RT. 47/10, Desa Cibolangkaler, Kecamatan Cisaat tersebut mencapai 26 orang," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni di Sukabumi, Selasa.

Dalam pesta itu, disajikan berbagai jenis makanan berat maupun ringan serta buah-buahan. Warga yang datang ke acara tersebut awalnya tidak mengalami gejala keracunan, seperti mulas, pusing, mual hingga muntah.

Namun berselang dua hari tepatnya pada Selasa, (18/5) , dikabarkan ada puluhan warga yang mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang dihidangkan dalam hajatan tersebut.

Baca Juga: Puluhan Santri di Jabar Mengalami Keracunan usai Santap Makanan Buka Puasa dari Donatur

Akibatnya sebanyak 26 warga dilarikan ke RSUD Sekarwangi, namun hingga kini hanya sembilan orang saja yang masih menjalani perawatan selebihnya sudah dinyatakan sembuh.

"Dari hasil keterangan warga yang mengalami gejala keracunan mayoritas merasakan mual, sakit hingga muntah. Namun saat ini, kondisi kesehatan warga yang mengalami keracunan sudah berangsur pulih," tambahnya.

Humas RSUD Sekarwangi Cibadak Ramdansyah mengatakan sembilan warga yang diduga keracunan tersebut terdiri dari delapan orang dewasa dan satu anak-anak yang merupakan warga Kampung Cirende, Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak.

Baca Juga: Awas! Makanan Ini Dapat Memperparah Keracunan Makanan

"Indikasinya mereka keracunan makanan sesuai dari pengakuan dan melihat gejalanya, sebagian warga sudah diizinkan pulang, tapi mereka yang kondisinya masih kurang stabil diwajibkan untuk rawat inap," katanya.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x