Takut Tertular Virus Corona jadi Penyebab Warga Tolak Rumah Sehat di Surabaya

- 26 Juli 2021, 11:38 WIB
Dua orang petugas sedang menata bed atau tempat tidur Rumah Sehat yang berlokasi di SDN Gading III No. 179 di Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Kota Surabaya, Minggu (25/7/2021).
Dua orang petugas sedang menata bed atau tempat tidur Rumah Sehat yang berlokasi di SDN Gading III No. 179 di Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Kota Surabaya, Minggu (25/7/2021). /Antara/

WARTA PONTIANAK - Takut tertular virus corona menjadi penyebab sejumlah warga di Surabaya melakukan penolakan keberadaan rumah sehat sebagai tempat isolasi mandiri warga terpapar COVID-19.

"Intinya mereka tidak mau kampungnya ditempati untuk isolasi mandiri. Salah satunya karena faktor ketakutan," kata salah satu tokoh agama sekaligus Ketua Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat (FKPM) Gubeng Chusaini di Surabaya, Senin 26 Juli 2021.

Sebelumnya, kata Chusaini warga menolak gedung SDN Gubeng I/204 yang digunakan sebagai tempat isolasi. Namun, penolakan ini bukan berarti menolak program rumah sehat, tapi karena pemilihan lokasinya yang berada di tengah perkampungan padat penduduk. 

Baca Juga: Angka Kasus Aktif Covid-19 Bandung Melonjak Drastis Sejak Dua Hari Terakhir Ini

Selain itu, katanya akses keluar masuk untuk kendaraan di wilayah tersebut juga dinilai kurang mendukung, sehingga warga kemudian mengajukan beberapa opsi tempat lain untuk dijadikan sebagai rumah sehat.
 
Warga bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Gubeng akhirnya menyepakati rumah sehat ditempatkan di aset milik Pemkot Surabaya yang berada di Jalan Nias No. 110 Surabaya. 
 
Dukungan terhadap penyediaan rumah sehat juga ditunjukkan oleh warga Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Surabaya. Bahkan, tokoh masyarakat di sana, mengaku telah mengajukan beberapa tempat untuk dijadikan rumah sehat.
 
"Untuk kelurahan gading kita sudah mengajukan beberapa tempat untuk dijadikan tempat isolasi mandiri dan kemudian yang kami pilih adalah SDN Gading III No. 179," kata Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Hartono.

Baca Juga: Propam Mabes Polri Tangkap 5 Oknum Anggota Polrestabes Surabaya dalam Kasus Narkoba
 
Menurut dia, sekolah yang berada di Jalan Kenjeran No. 433 Surabaya ini dipilih menjadi Griya Gading Sehat lantaran lokasinya yang strategis dengan akses jalan. Apalagi lokasi lembaga pendidikan ini juga dinilainya agak jauh dari permukiman padat penduduk.
 
Tidak hanya itu, dukungan yang sama juga disampaikan Ketua RW V, Kelurahan Sumberrejo, Kecamatan Pakal Surabaya, Jainuri. Ia bersama warganya mengaku bersyukur lantaran lokasi yang bakal dijadikan rumah sehat oleh pemkot sangat dekat dengan perumahan.
 
"Saya mendengar Pak Wali Kota akan membuka lahan rumah sehat dekat sekali dengan perumahan kami. Secara otomatis kita sangat bersyukur, kalau nanti warga saya isolasi di SDN Sumberrejo II, kan sangat dekat," kata Jainuri.
 
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, sebenarnya Rumah Sehat  didirikan di tingkat RW. Namun, karena keterbatasan tempat dan jumlah satgasnya, maka terbentuklah di tingkat kelurahan dengan memanfaatkan fasilitas umum sebagai lokasi isolasi mandiri.

"Rumah sehat ini merupakan bentuk upaya Pemkot Surabaya dalam memutus penyebaran COVID-19. Terutama pencegahan penularan pada klaster keluarga," katanya. 

Baca Juga: Wamenkes: 94 Persen Kematian Covid-19 Disebabkan Belum Vaksinasi

Selain itu, lanjut dia, upaya tersebut juga untuk mengamankan dan menyelamatkan warga di masing-masing kelurahan agar ketika ada salah satu warganya yang terpapar tidak menularkan ke anggota keluarga lainnya maupun tetangganya.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x