“Karena berada di antara dua lokasi gempa besar yang merusak dan memicu tsunami, yaitu Gempa Pangandaran magnitudo 7,7 pada 2006 dan Gempa Bengkulu magnitudo 8,5 pada 2007,” kata Daryono.
Daryono, dalam Twitternya @daryonobmkg yang diposting 26 Desember 2021 lalu, menyebutkan, setidaknya pernah terjadi 16 kali gempa dahsyat yang terjadi sejak tahun 1700-an.
“Zona kekosongan gempa besar di zona megathrust di peta ini patut diwaspadai,” imbuh Daryono.
Untuk diketahui jika Gempa megathrust adalah gempa dengan kekuatan yang sangat besar yang terjadi di zona subduksi, dimana su lempeng tektonik bumi berada di bawah lempeng lainnya.
Gempa megathrust ini bisa memiliki kekuatan hingga magnitudo 9, bahkan lebih.
Megathrust pernah beberapa kali terjadi di beberapa negara, seperti Chile pada tahun 1960 dengan magnitudo 9,5 dan Alaska pada tahun 1962 dengan kekuatan 9,2.
Disclaimer: Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat-Depok.com dengan judul "BMKG: Waspadai Megathrust di Selat Sunda dengan Magnitudo 8,7"