Hasil Rilis Survei IPO: Pubilk Tidak Puas dengan Hukum di Indonesia

- 29 Oktober 2020, 16:26 WIB
Ilustrasi Hukum dan Peradilan
Ilustrasi Hukum dan Peradilan /Pixabay/Succo/

WARTA PONTIANAK - Ketidakpuasan publik di bidang hukum jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bidang-bidang lainnya. Hal ini terlihat pada hasil survei yang dilakukan IPO melalui metode purposive sampling terhadap 170 orang pemuka pendapat (opinion leader) seperti peneliti universitas atau asosiasi ilmuwan.

Tak hanya itu, survei ini pun dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden di seluruh wilayah proporsional Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95 persen dengan periode survei 12—23 Oktober 2020.

"Performa pemberantasan korupsi menjadi pemantik terbesar buruknya bidang penegakan hukum. Terlebih, kurun periode survei berbagai persoalan korupsi makin menguat," kata Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah saat paparan hasil survei dan diskusi media secara daring seperti dikutip dari Antara, Kamis, 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Prancis Desak Negara Arab Hentikan Seruan Boikot Produknya

Kepuasan terhadap Menko Polhukam Mahfud MD, kata dia hanya berada di urutan ke-7 dengan persentase 34 persen, tertinggal jauh dari anggota Kemenko Polhukam lainnya, seperti Tito Karnavian 49 persen atau Prabowo Subianto 57 persen.


Sebagaimana diberitakan Pikiranrakyat-bekasi.com dalam artikel, "IPO: Ketidakpuasan Publik Terhadap Penegakan Hukum di Indonesia Capai 64 Persen", beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian publik adalah buruknya pemberantasan korupsi (62 persen), lemahnya independensi penegak hukum (56 persen), ancaman kebebasan berpendapat (52 persen).

 beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian publik adalah buruknya pemberantasan korupsi (62 persen), lemahnya independensi penegak hukum (56 persen), ancaman kebebasan berpendapat (52 persen).

Serta kualitas kebijakan (48 persen), dan faktor lain (36 persen).

Masih dalam kluster Menko Polhukam, lanjut dia, bidang politik dan keamanan juga mendapat respons kepuasan lebih rendah daripada ketidakpuasan sebab hanya 49 persen menyatakan puas.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x