BNPB Tinjau Kesiapsiagaan Masyarakat di Wilayah KRB 3 Merapi

- 14 November 2020, 22:00 WIB
 BNPB tinjau tempat evakuasi hewan ternak warga/
BNPB tinjau tempat evakuasi hewan ternak warga/ /BNPB/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus meningkatkan kesiapsiagaan pemerintah daerah dan masyarakat dalam mengantisipasi dampak erupsi Gunung Merapi. Gunung yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah ini dinaikkan statusnya menjadi level III atau Siaga pada 5 November 2020.

Berbagai upaya kesiapsiagaan dilakukan sejak dini agar dampak erupsi Gunung Merapi tidak menimbulkan korban. Kehadiran BNPB saat ini di wilayah kawasan rawan bencana (KRB) 3 memastikan kesiapsiagaan penanganan potensi bahaya erupsi Gunung Merapi di lapangan dijalankan dengan baik. Sebab potensi bahaya tak hanya dari letusan gunung saja melainkan situasi pada masa pandemi Covid-19 dan fenomena La Nina.

Baca Juga: Tak Hanya Kesiapsiagaan Bencana Gunung Merapi, BNPB Juga Pastikan Penanganan Covid-19

Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan meninjau tempat pengungsian di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Sabtu 14 November 2020. Ia menyempatkan untuk melihat kondisi tempat pengungsian warga yang terletak di Kantor Desa Balerante serta tempat evakuasi hewan ternak warga yang jaraknya sekitar 200 meter dari lokasi pengungsian.

Sehari sebelumnya dalam pertemuan koordinasi antara BNPB bersama Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), BPBD D.I. Yogyakarta dan BPBD Jawa Tengah. Lilik menegaskan, BPPTKG adalah sumber informasi utama dan tunggal terkait kondisi Gunung Merapi, termasuk seluruh rekomendasi yang diberikan.

Baca Juga: BNPB Pantau Kesiapsiagaan Daerah Hadapi Potensi Erupsi Merapi

Menyikapi masih di tengah pandemi Covid-19, protokol kesehatan diterapkan dengan sangat ketat dalam setiap aktivitas selama berada di tempat pengungsian, baik warga maupun relawan dan tamu pejabat yang berkunjung ke lokasi pengungsian. Mereka wajib mengikuti protokol kesehatan dan mengikuti arahan dari petugas di lapangan.

“Tujuan kami adalah memastikan semuanya berjalan dengan baik sehingga tujuan kita zero victim, apabila terjadi erupsi pada waktu mendatang,” kata Lilik pada Sabtu 14 November 2020.

Selama berada di lokasi pengungsian, Lilik menitipkan pesan kepada masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan dan  meminta masyarakat untuk mematuhi rekomendasi terkait jarak aman dari puncak Gunung Merapi, yakni radius 5 kilometer dari puncak Merapi dikosongkan dari aktivitas masyarakat.

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x