Hadapi Habib Rizieq, Jimly Asshidiqie: Negara Jangan Gunakan Ideologi dan Teologi Perang

- 20 November 2020, 17:14 WIB
Mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie
Mantan Ketua MK, Jimly Asshiddiqie /Foto: Antara/Katriana /

WARTA PONTIANAK - Di Indonesia, dalam beberapa beberapa minggu terakhir ini terfokus pada sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang notabene sebagai pemuka agama. 

Menanggapi permasalahan tersebut, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI, Jimly Asshidiqie mengatakan, pemerintah patutnya menyelesaikan isu politik dan agama ini tanpa melahirkan konflik.

Penyelesaian tersebut bisa dilakukan dengan cara damai dan rukun.

Baca Juga: Kasus Prokes Habib Rizieq, Polisi Kumpulkan Alat Bukti Digital

Menurut Jimly, seperti diberitakan Seputartangsel.com berjudul "Jimly Asshidiqie: Menghadapi Habib Rizieq, Negara Jangan Gunakan Ideologi dan Teologi Perang" fenomena politik dan agama tidak hanya di Indonesia. Jimly lantas memberikan contoh bahwa di Amerika Serikat juga terjadi saat Donald Trump menggunakan isu rasial dalam kampanye politiknya.

Selain itu, isu rasial juga terjadi di negara-negara Eropa seperti Norwegia, Swedia, serta yang paling ramai dibicarakan, kasus aksi teror yang terjadi di Prancis.

“Puncaknya ya sekarang-sekarang ini. Di Amerika puncaknya Donald Trump, dengan politik rasialis dan diskriminatif. Di Norwegia, di Swedia, hal yang sama terjadi selama Covid, dan puncaknya, di Prancis kemarin. Ini fenomena yang mendunia,” ujar Jimly saat wawancara dengan Bambang Sadono.

Baca Juga: Sekelompok Orang Berseragam TNI Turunkan Paksa Baleho Raksasa Habib Rizieq Shihab

Jimly juga menyebut fenomena yang terjadi di New Zealand beberapa bulan lalu, yakni penembakan terhadap umat muslim yang sedang melaksanakan shalat Jumat, sebagaimana dikutip dari channel YouTube Inspirasi Untuk Bangsa.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x