Fakta Baru Penyebab Kematian Maradona Terkuak, Penyelidik : Tim Medis Tidak Pantas dan Sembrono

- 2 Mei 2021, 05:40 WIB
Pemain legendaris Argentina Diego Maradona semasa hidupnya
Pemain legendaris Argentina Diego Maradona semasa hidupnya /Tangkapan layar Instagram @diegomaradona/

WARTA PONTIANAK - Bintang sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona meninggal dunia pada 25 November 2020 tahun lalu, setelah menderita serangan jantung di rumahnya di Buenos Aires.

Namun, berdasarkan penyelidikan yang telah ditemukan, tim medis Diego Maradona bertindak dengan cara yang tidak tepat, kurang penanganan, dan sembrono.

Bintang sepak bola Argentina itu meninggal pada November tahun lalu, dan membuat seluruh pecinta sepak bola terkejut.

Baca Juga: Lazio vs Genoa : Tonton Live Streaming Pertandingannya di Liga Italia Minggu 2 Mei 2021 Sore

Tak lama setelah kematiannya, jaksa di Argentina melakukan penyelidikan, termasuk menggeledah properti pemenang Piala Dunia dan menyelidiki perawat pribadinya.

Dikutip dari Reuters, pada bulan Maret, dewan medis yang dibentuk oleh Departemen Kehakiman Argentina melakukan sidang untuk mengungkap fakta tentang klaim yang mengatakan pria berusia 60 tahun itu tidak dirawat dengan baik.

"Tindakan tim kesehatan yang bertugas menangani Diego Armando Maradona tidak memadai, kurang tepat dan sembrono," dalam sebuah laporan tertanggal 30 April 2021 berdasarkan penyelidikan dewan medis yang dibentuk Departemen Kehakiman Argentina. 

Baca Juga: Liga Inggris Everton vs Aston Villa Imbang 1-1 Babak Pertama, Sedang Berlangsung Live Streaming

Dalam laporan tersebut, juga mengatakan bahwa Maradona telah sakit parah dan telah sekarat selama sekitar 12 jam sebelum dia meninggal pada 25 November 2020.

"Dia menunjukkan tanda-tanda yang jelas dari periode penderitaan yang berkepanjangan, jadi kami menyimpulkan bahwa pasien tidak diawasi dengan benar dari pukul 00:30 pada 25 November 2020," kata laporan itu.

Maradona, yang menjadi kapten tim pemenang Piala Dunia 1986, secara luas dianggap sebagai salah satu pesepakbola terhebat sepanjang masa.

Yang paling dikenang dalam perjalanan karir sepak bola Maradona adalah ketika ia melakukan gol tangan tuhan saat membela Argentina.

Setelah kematiannya, ada tiga hari berkabung nasional di Argentina.

Baca Juga: Liga Spanyol Real Madrid vs Osasuna Tanpa Gol Babak Pertama, Sedang Berlangsung Live Streaming Pertandingannya

Presiden Argentina Alberto Fernandez, mengatakan bahwa Maradona rakyat Argentina sangat bahagia. 

"Membuat kami sangat bahagia," ujarnya. 

Diketahui, Maradona menjalani operasi hematoma subdural dalam beberapa minggu menjelang kematiannya,  dan kemudian ia meninggal karena serangan jantung.

Hematoma subdural adalah kondisi serius di mana gumpalan darah berkembang di antara tengkorak dan permukaan otak. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh cedera kepala.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah