Network
WARTA PONTIANAK - Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) telah merekomendasikan sin bins atau kartu biru berdurasi 10 menit untuk diujicobakan dalam permainan profesional.
Anggota parlemen sepak bola, IFAB berencana untuk memperkenalkan kartu biru berdurasi 10 menit sebagai cara untuk menghukum pelanggaran yang dilakukan oleh pesepak bola dalam sebuah pertandingan.
Meski demikian, peraturan kartu biru masih menjadi perdebatan diantar pemain sepak bola profesional, sehingga menuai kontroversi.
Baca Juga: Peluang Real Madrid Datangkan Kylian Mbappe Semakin Besar, Ini Penjelasan Presiden La Liga
IFAB mengumumkan uji coba tersebut pada pertemuan pada hari Selasa lalu, dan proposal tersebut harus disetujui pada Rapat Umum Tahunan pada musim semi 2024.
Dengan rencana yang diharapkan melibatkan sepak bola profesional, IFAB perlu memutuskan tingkat kompetisi uji coba yang akan dilaksanakan.
"Pesan positif dari pertemuan ini adalah 'ya, kami akan melakukan sesuatu ke arah itu," kata sekretaris IFAB Lukas Brud kepada BBC Sport.
“Selama beberapa minggu dan bulan ke depan, kami akan mengidentifikasi level mana yang terbaik untuk diuji. Saya berharap dalam beberapa bulan ke depan kami akan memiliki kejelasan tentang kompetisi mana yang juga ingin mengujinya," ujar dia.
“Terserah mereka, penyelenggara kompetisi, untuk memutuskan apakah mereka ingin berpartisipasi dalam uji coba tersebut atau tidak. Saya pikir penting untuk dipahami bahwa hal besar seperti ini, dan keputusan besar seperti itu, harus dipertimbangkan secara matang saat membuat protokol dan menyiapkan sistem untuk mengujinya," tambahnya.
Ketua eksekutif Asosiasi Sepak Bola Mark Bullingham, yang merupakan anggota dewan IFAB, mengisyaratkan bahwa sin bins dapat digunakan untuk menghukum pelanggaran taktis daripada mengeluarkan kartu kuning.
Baca Juga: Jelang Laga Lawan Burnley, Gelandang Liverpool Wataru Endo Sudah kembali Latihan di Anfield
"Saya pikir ada rasa frustrasi bagi para penggemar yang menonton pertandingan ketika mereka melihat serangan balik yang menjanjikan namun dirusak oleh pelanggaran taktis," ujar dia.
"Pertanyaannya apakah kartu kuning cukup untuk itu membuat kami mempertimbangkan apakah hal itu juga harus dimasukkan dalam protokol," lanjut dia.
"Titik awalnya adalah melihat perilaku pemain dan perbedaan pendapat, kami kemudian mempertimbangkan apakah kami harus memperluasnya ke area lain, seperti pelanggaran taktis juga," tambahnya.
Baca Juga: Chelsea Pertimbangkan Datangkan Dusan Vlahovic, Juventus Patok Harga Rp1,5 Triliun
Penggunaan sin bins sudah diterapkan di sejumlah cabang olahraga lain, termasuk Rugby Union dan Ice Hockey.
Meskipun tidak banyak dikaitkan dengan sepak bola, mereka diperkenalkan di tingkat akar rumput sejak awal musim 2019-2020.
Aturan tersebut kemudian diterapkan hingga tingkat lima sistem Liga Nasional dan tingkat tiga ke bawah dalam piramida sepak bola wanita Inggris.
Sekedar informasi, pemain sepak bola yang mendapatkan satu kali kartu biru di saat pertandingan, maka ia akan dihukum keluar lapangan selama 10 menit.
Namun, apabila pemain tersebut mendapatkan dua kartu biru, sama halnya dengan kartu kuning, maka ia akan mendapatkan kartu merah, dan dihukum meninggalkan pertandingan.***
