Virgin Hyperloop Uji Coba Teknologi Transportasi Masa Depan dengan Kecepatan Tinggi pada Manusia

- 11 November 2020, 19:49 WIB
Dua penumpang kapsul sistem transportasi hyperloop yakni CEO Virgin Hyperloop Josh Giegel dan Director of Passenger Experience Virgin Hyperloop, Sara Luchian
Dua penumpang kapsul sistem transportasi hyperloop yakni CEO Virgin Hyperloop Josh Giegel dan Director of Passenger Experience Virgin Hyperloop, Sara Luchian /Instagram @virginhyperloop/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Kecanggihan teknologi di era digitalisasi memang sangat pesat. Begitu juga dengan teknologi, khususnya di bidang transportasi.

Perusahaan produsen alat transportasi pun berlomba lomba untuk membuat kendaraan dengan kecepatan tinggi, yang bertujuan untuk memangkas jarak tempuh perjalanan. Sehingga waktu tempuh akan lebuh efisien.

Seperti halnya, perusahaan transportasi teknologi Virgin Hyperloop yang baru saja mengumumkan melakukan uji coba pertama pada sistem transportasi ultra fast dengan penumpang manusia.

Baca Juga: 5 Fakta di Balik Penganugerahan Gelar Bintang Mahaputera pada Gatot Nurmantyo

Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul Ingin Wujudkan Visi Elon Musk Sistem Transportasi Masa Depan, Virgin Hyperloop Uji Coba pada Manusia pada Selasa, 11 November 2020, bahwa uji coba transportasi ultra fast itu berlangsung di jalur uji DevLoop, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat pada Minggu, 8 November 2020. Uji coba sistem transportasi kecepatan tinggi ini merupakan pencapaian penting bagi Virgin Hyperloop.

Perusahaan ini didirikan pada tahun 2014 dengan alasan ingin mewujudkan visi CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk tentang sistem transportasi futuristik dari kapsul yang melayang secara magnetis, berjalan melalui tabung hampir tanpa udara dengan kecepatan hingga 760 mph (1.223 km/jam).

Baca Juga: Bekas Luka di Tubuh Anda Gatal? Ini Cara Menghilangkannya

Dalam uji coba tersebut, kapsul Virgin Hyperloop diisi oleh dua orang penumpang yakni CEO Virgin Hyperloop Josh Giegel dan Director of Passenger Experience Virgin Hyperloop, Sara Luchian.

Kedua orang itu menjadi penumpang kapsul Virgin Hyperloop tanpa mengenakan baju khusus. Hal ini sekaligus membantah kritikan bahwa penumpang Virgin Hyperloop harus mengenakan baju khusus karena kecepatannya yang ekstrem.

Kapsul yang diberi nama Pegasus itu kemudian melaju dengan kecepatan 100 mil per jam (160 km/jam) di sepanjang lintasan, sebelum melambat hingga berhenti.

Baca Juga: Sedih! Uang Tabungan 50 Juta Untuk Umrahkan Ibu Dimakan Rayap

Jalur lintasan uji DevLoop memiliki panjang 500 meter dan diameter 3,3 meter. Lintasan ini terletak sekitar 30 menit dari Las Vegas, di tengah gurun yang suatu hari bisa dilintasi oleh pod hyperloop dalam beberapa menit.

Perusahaan tersebut mengatakan telah melakukan lebih dari 400 tes di jalur itu, tetapi belum pernah sebelumnya dengan penumpang manusia.

"Tidak ada yang melakukan sesuatu yang mendekati apa yang kita bicarakan saat ini," kata Jay Walder, CEO Virgin Hyperloop.

Baca Juga: Menkopolhukam Beberkan Alasan Gatot Nurmantyo Tak Hadiri Penganugerahan Bintang Mahaputera

“Ini adalah skala penuh, hyperloop yang berfungsi tidak hanya akan berjalan di lingkungan vakum, tetapi akan memiliki seseorang di dalamnya. Tidak ada yang mendekati melakukannya," tambahnya.

Dalam uji cobanya, kapsul Pegasus masih berukuran kecil, namun perusahaan berharap sistem transportasi itu akan mampu membawa 23 penumpang sekaligus dengan ukuran yang besar pula.

"Beratnya 2,5 ton dan panjangnya sekitar 15-18 kaki," kata Giegel.

Baca Juga: Melaporkan Pemaki ke Polisi, Dinilai Membungkam Demokrasi

Di dalam kapsul, interior berwarna putih dimaksudkan agar tidak asing bagi penumpang, yang mungkin tidak langsung merasa nyaman dengan gagasan menjepret melalui tabung tertutup vakum dengan kecepatan jet komersial.

“Ini adalah sesuatu yang mengingatkan saya pada tempat yang pernah saya kunjungi dan pernah saya gunakan berkali-kali. Saya akan merasa nyaman memasukkan keluarga saya dan mengirimnya berkunjung ke suatu tempat," kata Luchian.

Belum ada pemerintah di dunia yang memberikan kontrak atau menyetujui pembangunan sistem hyperloop. Tidak jelas berapa biaya untuk membangun hyperloop, tapi diperkirakan biayanya mencapai miliaran dolar.***

 

 

 

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah