Autobiografi Tokoh Komunis Kontroversial Asal Indonesia, DN Aidit

- 19 Januari 2024, 20:33 WIB
DN Aidit saat bicara pada rapat umum PKI Pemilu tahun 1955.
DN Aidit saat bicara pada rapat umum PKI Pemilu tahun 1955. /wikicommon/

WARTA PONTIANAK – D.N. Aidit adalah seorang politikus komunis Indonesia, yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Indonesia (PKI) dari tahun 1951 hingga eksekusi kilatnya pada saat pembantaian di Indonesia 1965-1966.

Lahir dengan nama Achmad Aidit di Pulau Belitung, ia akrab dipanggil "Amat". Aidit dididik dalam sistem pendidikan kolonial Belanda.

Aidit lahir pada tanggal 30 Juli 1923 di Desa Pangkal Lalang, Belitung Timur, Hindia Belanda. Ia merupakan anak dari Abdullah Aidit, seorang pemimpin gerakan pemuda di Belitung melawan kekuasaan kolonial Belanda, dan setelah merdeka sempat menjadi anggota DPRS mewakili rakyat Belitung.

Abdullah Aidit juga pernah mendirikan sebuah perkumpulan keagamaan, "Nurul Islam", yang berorientasi kepada Muhammadiyah.

Aidit menempuh pendidikan dasar di sebuah sekolah Belanda di Belitung. Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Dagang di Jakarta. Di Jakarta, Aidit mulai aktif dalam pergerakan politik. Ia bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada tahun 1942.

Karier politik

Aidit cepat naik dalam karir politiknya di PKI. Pada tahun 1951, ia terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PKI, menggantikan Musso yang tewas dalam peristiwa pemberontakan Madiun pada tahun 1948.

Di bawah kepemimpinan Aidit, PKI berkembang pesat menjadi partai politik terbesar ketiga di Indonesia. Aidit juga berhasil membawa PKI menjadi partai komunis terbesar di Asia Tenggara.

Baca Juga: Politikus Partai di Mempawah Tampar Warga, Ini Penjelasan Saksi di Lokasi Kejadian

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x