Waduh! Masyarakat Dikenakan Biaya Rp600 Ribu Jika Ikut Vaksinasi Kadin Jawa Timur, Fakta Berikut Beberkan Ini

- 9 April 2021, 14:32 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 /Gustavo Fring/Pexels/

WARTA PONTIANAK - Kabar mengenai kegiatan vaksinasi di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jawa Timur di Surabaya mulai Kamis, 8 April 2021 mengenakan tarif Rp600 ribu ke masyarakat umum beredar melalui pesan berantai di media sosial.

Sebagaimana tertulis dalam pesan, vaksinasi mandiri tersebut akan menggunakan vaksin Covid-19 Sinovac. Sehingga, bagi masyarakat umum yang ingin ikut vaksinasi dan tes antigen dikenakan tarif Rp600 ribu per orangnya.

Namun, bagi anggota Kadin yang memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) apabila ingin mengikuti vaksinasi tidak dipungut biaya apapun.  

Baca Juga: Awas! Makanan Kaleng dari Thailand Ini Menularkan Virus AIDS, Begini Faktanya

"Vaksin mandiri SINOVAC bersama PolarClinic di Surabaya. Didukung oleh KADIN, ASPROKSI, dan DINKES. Umur diatas 18 tahun Pelaksanaan mulai tgl 8 April Bertempat di KADIN. Apabila perusahaan telah menjadi anggota KADIN, bisa FREE dengan BPJS. Apabila umum, biaya 600.000 sdh termasuk swab antigen," tulis pesan yang beredar sejak April 2021.

Benarkah vaksinasi mandiri Sinovac yang digelar di kantor Kadin Jawa Timur mengenakan tarif Rp600 ribu untuk masyarakat yang ingin mengikutinya?

Berdasarkan penelusuran yang dikutip dari Antara, ternyata kabar yang menyebutkan bagi masyarakat umum dikenakan tarif Rp600 ribu apabila ingin ikut vaksinasi di Kadin Jawa Timur adalah berita bohong alias hoaks.

Baca Juga: Gawat Nih! Jokowi Setuju Melepas Papua Barat, Begini Faktanya

Karena, Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto membantah tentang kebenaran pesan yang beredar.

"Hoaks itu, karena Kadin Jawa Timur tidak mengadakan kegiatan vaksinasi apapun pada 8 April 2021," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Diketahui, pesan berantai itu juga berisi beberapa hal yang bertentangan dengan ketentuan pemerintah. Salah satunya adalah jenis vaksin yang digunakan.

Karena, kabar menyebutkan vaksinasi mandiri itu diklaim menggunakan Sinovac. Padahal, Kementerian Kesehatan RI telah memastikan pemakaian vaksin pada program vaksinasi gotong royong atau mandiri akan berbeda dengan vaksinasi pemerintah yaitu vaksin Sinovac.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x