Ternyata Vaksin Mengandung Racun Berbahaya untuk Manusia, Begini Faktanya

- 26 Juli 2021, 17:05 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19
Ilustrasi vaksinasi Covid-19 /Pixabay.com/pixabay.com/turk_stock_photographer

WARTA PONTIANAK - Beredar postingan di Twitter berupa video oleh akun @Ibeen16, video yang diunggahnya terlihat seorang bernama ” Dr. Peter McCullough” yang dalam video tersebut diketahui McCullough mempermasalahkan vaksinasi yang dilakukan pemerintah.

McCullough menganggap bahwa program vaksinasi dirancang untuk keuntungan pihak tertentu, mereka bekerja sama dengan pemerintah dan memaksakan rakyat untuk divaksin. Sesuai dengan terjemahan dalam video tersebut, McCullough mengatakan “racun”sebanyak 2 kali, yang mana kata “racun” mengarah pada vaksin.

Baca Juga: Dituding Joe Biden Sebarkan Hoaks tentang Vaksin, Facebook : 85 Persen Pengguna Mau Divaksin

Selain itu, deskripsi dalam video juga berusaha menggiring penonton untuk percaya ungkapan McCullough. Video tersebut beredar di tengah program vaksinasi yang sedang gencar dilakukan pemerintah untuk menghentikan pandemi. Postingan @Ibeen16 disertai dengan tagar #PresidenTerburukDalamSejarah, yang beberapa hari lalu sempat menjadi trending topik.

Untuk mengetahui konteks pembicaraan dari potongan video tersebut, dilakukan pencarian melalui Google, dan ditemukan full video beserta transkripnya disini (https://archive.vn/aSZIp).

Dalam video berdurasi 1 jam 45 menit tersebut, memperlihatkan Dr. Peter McCullough diinterview oleh John Leake. Pernyataan McCullough sebenarnya tidak berkata “racun” secara langsung sebagaimana terjemahan dalam video @Ibeen16. Namun McCullough jelas mengklaim bahwa vaksin berbahaya dan dapat menyebabkan pembekuan darah, stroke, dan kematian mendadak. Ia juga mengklaim kematian dan penuhnya rumah sakit disebabkan karena vaksinasi.

Baca Juga: Anggota Komisi IX DPR RI Kritik Pemerintah Komersialkan Vaksin

Meski begitu pernyataan McCullough adalah HOAX.

Dr. Peter McCullough mengaku sebagai dokter ahli penyakit jantung dan penyakit dalam dari Texas, Amerika Serikat, ia juga Profesor di Fakultas Kedokteran A&M College of Medicine, The Baylor Dallas, Texas.

Meski mengaku seorang dokter, ia memiliki riwayat menyebarkan informasi bohong mengenai pandemi dan vaksin Covid-19, khususnya vaksinasi yang dilakukan di Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: Turn Back Hoaks


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x