Youtap Memenuhi Kebutuhan Pelaku Usaha Beradaptasi dan Berkembang di Masa Pandemi

- 26 November 2020, 15:36 WIB
Seorang pedagang menggunakan aplikasi Youtap
Seorang pedagang menggunakan aplikasi Youtap /Rodrigo Ordonez/WARTA PONTIANAK

“sejak pertama hadir, kami memiliki komitmen agar solusi Youtap harus bisa dipakai oleh semua level merchant. Karena itu, sebagai aplikasi yang merchant centric, memahami kondisi merchant menjadi dasar bagi Youtap dalam mengambil sebuah tindakan,” kata CEO Youtap Indonesia Herman Suharto dalam keterangan pers yang diterima Warta Pontianak, Kamis 26 November 2020.

Baca Juga: KKSS akan Bangun Rumah Adat Bugis di Pontianak

Sejak sebelum pandemi, lanjut Herman, pihaknya telah memiliki tim riset in-house yang setiap hari melakukan tugasnya, bertanya kepada merchant untuk mengidentifikasi kebutuhan mereka.

“Dari situ, kami mengetahui bahwa para pelaku UMKM butuh solusi bisnis untuk mengelola bisnis hingga mengelola penerimaan transaksinya,” terang dia.

Hasil riset inilah, sambung dia, yang membuat Youtap datang dengan solusi bisnis digital yang bisa memenuhi berbagai kebutuhan merchant.

Salah satu hasil dari riset yang dilakukan Youtap adalah identifikasi profil pelaku usaha. Uniknya tiap profil ini memperlihatkan aspirasi yang berbeda-beda akan solusi digital berdasarkan penggunaannya terhadap teknologi.

Baca Juga: Sutarmidji: Eropa Harus Membeli Kratom Kapuas Hulu

Dari research yang dilakukan, terdapat 4 profil yang terdiri atas Pejuang Harian (yang menjalankan usaha untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan harian) dengan presentase sebesar 33%, Pengikut Arus (sadar adanya resiko usaha namun membutuhkan informasi untuk mengatasinya) dengan presentase tertinggi sebesar 38%.

Kemudian Pencari Peluang (yang sudah memiliki rencana jangka pendek dan paham adanya resiko dalam memiliki usaha) dengan angka sebesar 20%, dan terakhir adalah kelompok Pemimpi Tangguh (sudah memiliki rencana bisnis dalam hitungan jangka panjang dan memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui support yang dibutuhkan) sebesar 10%.

Baca Juga: Ekonomi Syariah Bisa Pulihkan Perekonomian Indonesia

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x