IHSG Berpotensi Melemah, Pemicunya Stimulus Tambahan di Amerika Serikat

- 10 Februari 2021, 17:43 WIB
IHSG masih terjebak di trend negatif.
IHSG masih terjebak di trend negatif. /Tangkapan layar Ipot/

WARTA PONTIANAK - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi melemah seiring penantian pelaku pasar terhadap realisasi paket stimulus tambahan di Amerika Serikat.

IHSG dibuka menguat 16,36 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.198,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,77 poin atau 0,4 persen ke posisi 954,11.

"Hari ini IHSG diproyeksikan akan bergerak terbatas dengan kecenderungan melemah mengikuti pergerakan bursa global," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam laporan di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021, dilansir dari Antara.

Baca Juga: Bank Syariah Indonesia Diresmikan Jadi Pemicu Tingginya IHSG

Bursa saham AS ditutup bervariasi pada perdagangan semalam. Para investor masih menunggu realisasi stimulus COVID-19 yang sudah disetujui oleh Kongres.

Walau begitu, terdapat sentimen positif dari data lapangan kerja. Pada Desember 2020, penciptaan lapangan kerja AS mencapai 6,65 juta, naik 74 ribu dari bulan sebelumnya. Di sisi lain, PHK yang terjadi turun 243 ribu menjadi 1,81 juta.

Dari pasar komoditas, harga minyak cenderung menguat. Harga minyak Brent menyentuh level 61,2 dolar AS per barel yang merupakan level tertinggi sejak Januari 2020 lalu.

Selain optimisme stimulus AS yang diperkirakan akan meningkatkan permintaan minyak, penguatan terjadi didorong sentimen dari OPEC+ yang menjalankan komitmen untuk tidak menahan produksi minyak serta pengurangan 1 juta barel per hari oleh Arab Saudi dan 260 ribu barel per hari oleh Libya.

Baca Juga: Ditengarai Aksi Jual Saham, IHSG Ditutup Melemah Sore Ini

Dari domestik, investor diperkirakan akan menunggu implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan mencermati pernyataan menteri kesehatan yang mengatakan akan terjadi lonjakan kasus COVID-19 dalam waktu dekat dengan penerapan tes yang lebih maksimal.

Sentimen positif dari dalam negeri adalah kasus sembuh harian COVID-19 yang lebih tinggi dibandingkan penambahan kasus baru. Pada Selasa (9/2) kemarin, kasus sembuh mencapai 10.424 kasus, sedangkan kasus baru hanya 8.700 kasus. Dengan demikian kasus aktif di Indonesia mencapai 169.351 kasus, masih merupakan kasus aktif tertinggi di Asia.

Selain itu, vaksinasi terus berjalan dengan penambahan 30.822 jiwa yang mendapat vaksinasi tahap I dan 50.183 jiwa mendapat vaksinasi tahap II. Secara total, masyarakat Indonesia yang mendapat vaksinasi tahap I mencapai 845 ribu dan 221 ribu telah menerima vaksinasi tahap II.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai, IHSG Ditutup Menguat

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 33,45 poin atau 0,11 persen ke 29.472,48, indeks Hang Seng naik 441,68 poin atau 1,5 persen ke 29.917,87, dan indeks Straits Times terkoreksi 4,93 atau 0,17 persen ke 2.930,34.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x