Bank Syariah Indonesia Diresmikan Jadi Pemicu Tingginya IHSG

- 1 Februari 2021, 17:35 WIB
IHSG masih terjebak di trend negatif.
IHSG masih terjebak di trend negatif. /Tangkapan layar Ipot/

WARTA PONTIANAK - Peresmian PT Bank Syariah Indonesia Tbk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara beberapa waktu lalu menjadi penyebab melesatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan.

IHSG ditutup menguat 205,19 poin atau 3,5 persen ke posisi 6.067,55. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 35,32 poin atau 3,87 persen ke posisi 947,3.

Analis Foster Asset Management Hans Mulyadi Irawan di Jakarta, Senin, mengatakan IHSG memang sudah mengalami kelebihan aksi jual (oversold) setelah terkoreksi tujuh hari berturut-turut sehingga indeks memantul di area support-nya.

Baca Juga: Ditengarai Aksi Jual Saham, IHSG Ditutup Melemah Sore Ini

"Hari ini menguat di hampir semua sektor terutama oleh saham-saham BUMN di sektor mining, bankingdan konstruksi yang sudah oversold dan mengalami penurunan berturut-turut. Kalau untuk hari ini memang sentimen efektif beroperasinya Bank Syariah Indonesia (BRIS), SWF dan data indeks manufacturing Indonesia yang membaik yang jadi pemicu menguatnya indeks," ujar Hans, Senin 1 Februari 2021, dilansir dari Antara.

Presiden Jokowi di Istana Negara pada hari ini meresmikan PT Bank Syariah Indonesia Tbk, yang merupakan penggabungan tiga bank syariah BUMN yakni PT Bank BRIsyariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah. Saham BRIS sendiri awal pekan ini melesat 360 poin atau 14,75 persen menjadi Rp2.800 per saham.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dimulai, IHSG Ditutup Menguat

Hans memprediksi sepekan ini IHSG masih memiliki peluang menguat meski akan cenderung terbatas karena masih minimnya sentimen positif di pasar.

Dibuka melemah, selang sejam IHSG menguat dan terus berada di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, seluruh sektor meningkat dengan sektor teknologi paling tinggi yaitu 10,07 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor infrastruktur estat masing-masing 8,25 persen dan 5,24 persen.

Baca Juga: Ditengah Pandemi Covid-19, Saham American Airlines Malah Melonjak 50 Persen

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau net foreign sell sebesar Rp594,83 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.884.555 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,39 miliar lembar saham senilai Rp24,02 triliun. Sebanyak 350 saham naik, 163 saham menurun, dan 123 saham tidak bergerak nilainya.

Baca Juga: Saham Hong Kong Tutup Keuntungan Lebih Rendah Hari Ini

Sementara itu, bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei menguat 427,66 poin atau 1,55 persen ke 28.091,05, Indeks Hang Seng naik 609,15 poin atau 2,15 persen ke 28.892,86, dan Indeks Straits Times terkoreksi 4,04 atau 0,14 persen ke 2.898,48.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x