Komoditas Daging Ayam Ras jadi Penyumbang Inflasi di Kalbar pada April 2021

- 4 Mei 2021, 14:31 WIB
Ilustrasi daging ayam.
Ilustrasi daging ayam. /Pixabay/Ekoanug/

WARTA PONTIANAK - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar mengatakan komoditas daging ayam ras kembali dominan sebagai penyumbang dalam pembentukan inflasi di Kalbar pada April 2021 yakni sebesar 0,0835 persen dari total inflasi sebesar 0,10 persen.

Baca Juga: Mobilisasi Daging Sapi Lokal Dilakukan Pemerintah Untuk Kebutuhan Jelang Idul Fitri 2021

“Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada April 2021 adalah daging ayam ras, ikan tongkol/ikan ambu-ambu, sawi hijau, minyak goreng, telur ayam ras, apel, ikan kembung, susu bubuk untuk balita, jeruk, dan tissue,” ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar, Moh. Yulianto di Pontianak, Senin.

Sedangkan untuk komoditas yang mengalami penurunan harga pada April 2021 atau mampu menekan lajunya inflai yakni kol putih/kubis, buncis, ikan asin lais, ikan asin belah, bawang merah, bayam, wortel, kangkung, cumicumi, dan tomat.

“Kenaikan harga pada sejumlah komoditas karena ada peningkatan peningkatan permintaan,” katanya

Hasil pemantauan BPS di Kalbar dari gabungan 3 Kota pada April 2021 terjadi inflasi atau terjadi peningkatan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,30 pada Maret 2021 menjadi 106,41 pada April 2021.

Baca Juga: Bulog Miliki Stok 13 Ribu Ton Daging Beku Untuk Puasa Hingga Lebaran 2021

Tingkat inflasi tahun kalender sampai dengan April 2021 sebesar -0,01 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2021 terhadap April 2020) sebesar 1,23 persen.

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi 3 Inflasi terjadi di tiga kota IHK yang ada di Kalbar yaitu Sintang sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 111,32, Pontianak sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 106,31, dan Singkawang sebesar 0,17 persen dengan IHK sebesar 103,98

Inflasi terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada delapan kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan indeks berturut-turut dari yang tertinggi yaitu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,50 persen; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,41 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,15 persen; kelompok kesehatan sebesar sebesar 0,11 persen; kelompok transportasi sebesar 0,07 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,05 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,02 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,02 persen.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x