Cara Mudah Mengurangi Limbah Makanan di Rumah Anda

24 April 2021, 05:10 WIB
Ilustrasi: Limbah makanan /LauraTara/Pixabay

WARTA PONTIANAK – Limbah makanan merupakan masalah yang sangat besar tanpa disadari banyak orang.

Hampir sepertiga dari semua makanan yang diproduksi di dunia dibuang atau disia-siakan karena berbagai alasan. Itu setara dengan hampir 1,3 miliar ton setiap tahun.

Tak heran, negara industri seperti Amerika Serikat lebih banyak membuang makanan daripada negara berkembang. Pada tahun 2010, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA), rata-rata orang Amerika menghasilkan sekitar 219 pon (99 kg) limbah makanan.

Meskipun Anda mungkin tidak berpikir limbah makanan memengaruhi Anda.

Dikutip dari HealthLine, Membuang makanan yang bisa dimakan tidak hanya membuang-buang uang. Makanan yang dibuang dikirim ke tempat pembuangan sampah, di mana ia membusuk dan menghasilkan gas metana, yang merupakan gas rumah kaca kedua yang paling umum. Dengan kata lain, membuang makanan Anda berkontribusi pada perubahan iklim.

Baca Juga: Promo 'Budak-Budak Ramadan' Golden Tulip Pontianak Sediakan 87 Jenis Makanan

Itu juga membuang banyak air. Menurut Institut Sumber Daya Dunia, 24 persen dari semua air yang digunakan untuk pertanian hilang melalui limbah makanan setiap tahun. Itu berarti 45 triliun galon (sekitar 170 triliun liter).

Meskipun angka-angka ini mungkin tampak luar biasa, Anda dapat membantu mengurangi praktik berbahaya ini dengan mengikuti kiat-kiat mudah dalam artikel ini. Sedikit membantu.

  1. Belanja Cerdas

Kebanyakan orang cenderung membeli lebih banyak makanan daripada yang mereka butuhkan.

Meskipun membeli dalam jumlah besar mungkin nyaman, penelitian telah menunjukkan bahwa metode belanja ini menyebabkan lebih banyak limbah makanan.

Untuk menghindari membeli lebih banyak makanan daripada yang Anda butuhkan, sering-seringlah melakukan perjalanan ke toko bahan makanan setiap beberapa hari daripada melakukan perjalanan belanja massal sekali seminggu.

Baca Juga: Asam Lambung Naik? Ini 8 Makanan dan Minuman yang Wajib Dihindari, Termasuk Cokelat!

Pastikan untuk menggunakan semua makanan yang Anda beli selama perjalanan terakhir ke pasar sebelum membeli lebih banyak bahan makanan.

Selain itu, cobalah membuat daftar barang yang perlu Anda beli dan tetap berpegang pada daftar itu. Ini akan membantu Anda mengurangi pembelian impulsif dan juga mengurangi limbah makanan.

  1. Simpan Makanan dengan Benar

Penyimpanan yang tidak tepat menyebabkan limbah makanan menjadi besar.

Menurut Dewan Pertahanan Sumber Daya Alam, sekitar dua pertiga limbah rumah tangga di Inggris disebabkan oleh pembusukan makanan.

Banyak orang tidak yakin bagaimana cara menyimpan buah dan sayuran, yang dapat menyebabkan pematangan dini dan, akhirnya, produk busuk.

Baca Juga: Nagita Slavina Iseng Borong Gerobak Makanan dan Bawa Pedagang ke Rumahnya, Begini Reaksi Netizen

Misalnya, kentang, tomat, bawang putih, mentimun, dan bawang bombay tidak boleh disimpan di lemari es. Barang-barang ini harus disimpan pada suhu kamar.

Memisahkan makanan yang menghasilkan lebih banyak gas etilen dari yang tidak merupakan cara bagus lainnya untuk mengurangi pembusukan makanan. Etilen mendorong pematangan dalam makanan dan dapat menyebabkan pembusukan.

Makanan yang menghasilkan gas etilen saat pematangan meliputi, Pisang, Alpukat, Tomat, Blewah, Persik, Buah Pir, Bawang hijau.

Jauhkan makanan ini dari produk yang sensitif terhadap etilen seperti kentang, apel, sayuran berdaun hijau, beri, dan paprika untuk menghindari pembusukan dini.

  1. Belajar untuk Melestarikan

Meskipun Anda mungkin berpikir fermentasi dan pengawetan adalah mode baru, teknik pengawetan makanan seperti ini telah digunakan selama ribuan tahun.

Baca Juga: Awas! Makanan Kaleng dari Thailand Ini Menularkan Virus AIDS, Begini Faktanya

Pengawetan, sejenis metode pengawetan menggunakan air garam atau cuka, mungkin telah digunakan sejak 2400 SM.

Pengawetan, pengeringan, pengalengan, fermentasi, pembekuan, dan pengawetan adalah semua metode yang dapat Anda gunakan untuk membuat makanan bertahan lebih lama, sehingga mengurangi limbah.

Metode ini tidak hanya akan mengecilkan jejak karbon Anda, tetapi juga akan menghemat uang Anda. Terlebih lagi, sebagian besar teknik pengawetan sederhana dan bisa menyenangkan.

Misalnya, mengalengkan apel matang yang berlebihan dan mengubahnya menjadi saus apel, atau mengawetkan wortel segar dari pasaran akan memberi Anda camilan lezat dan tahan lama yang bahkan akan dinikmati anak-anak.

Baca Juga: Jenis Makanan Ini Sangat Cocok Dikonsumsi Selama Puasa

  1. Jangan Jadi Perfeksionis

Tahukah Anda bahwa mengobrak-abrik sekotak apel sampai Anda menemukan apel yang paling cantik berkontribusi pada limbah makanan?

Meski identik dalam rasa dan gizinya, apa yang disebut buah dan sayuran “jelek” dilewatkan untuk produk yang lebih enak dipandang.

Permintaan konsumen akan buah-buahan dan sayuran tanpa cacat telah membuat rantai grosir utama hanya membeli produk yang sempurna dari petani. Hal ini menyebabkan banyak makanan yang sangat baik terbuang percuma.

Ini adalah masalah besar sehingga rantai grosir besar seperti Walmart dan Whole Foods mulai menawarkan buah dan sayuran "jelek" dengan harga diskon sebagai upaya untuk mengurangi limbah.

Lakukan bagian Anda dengan memilih produk yang sedikit tidak sempurna di toko bahan makanan, atau lebih baik lagi, langsung dari petani.

Baca Juga: 5 Makanan Ini Ampuh Menahan Rasa Lapar Saat berpuasa di Bulan Ramadan 2021

  1. Jaga Lemari Es Anda Bebas Berantakan

Anda mungkin pernah mendengar pepatah, "dari pandangan, keluar dari pikiran." Cincin ini terutama berlaku jika menyangkut makanan.

Meskipun memiliki lemari es yang terisi penuh bisa menjadi hal yang baik, lemari es yang terlalu terisi bisa berdampak buruk jika menyangkut limbah makanan.

Bantulah menghindari pembusukan makanan dengan mengatur lemari es Anda sehingga Anda dapat melihat makanan dengan jelas dan tahu kapan mereka membelinya.

Cara yang baik untuk mengisi lemari es Anda adalah dengan menggunakan metode FIFO, yang berarti "masuk pertama, keluar pertama."

Misalnya, saat Anda membeli sekotak beri baru, letakkan paket yang lebih baru di belakang yang lama. Ini membantu memastikan bahwa makanan lama digunakan, bukan terbuang percuma.

Baca Juga: Yuk Intip! 5 Jenis Makanan Ini Bisa Menahan Lapar saat Kita Puasa

  1. Simpan sisa makanan

Sisa makanan bukan hanya untuk liburan.

Meskipun banyak orang menyimpan makanan berlebih dari makanan besar, makanan tersebut sering kali terlupakan di lemari es, kemudian dibuang jika sudah membusuk.

Menyimpan sisa makanan dalam wadah kaca bening, bukan dalam wadah buram, membantu memastikan Anda tidak melupakan makanan.

Jika Anda sering memasak dan selalu memiliki sisa makanan, tentukan satu hari untuk menggunakan apa pun yang menumpuk di lemari es. Ini cara yang bagus untuk menghindari membuang makanan.

Terlebih lagi, ini menghemat waktu dan uang Anda.

Baca Juga: 8 Makanan Indonesia yang Terkenal Hingga ke Luar Negeri, Favorit Kamu yang Mana?

  1. Makan Kulitnya

Orang sering membuang kulit buah, sayur, dan ayam saat menyiapkan makanan.

Ini memalukan, karena begitu banyak nutrisi yang terletak di lapisan luar produk dan di kulit unggas. Misalnya, kulit apel mengandung banyak serat, vitamin, mineral dan antioksidan.

Faktanya, para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok senyawa yang ada dalam kulit apel yang disebut triterpenoid. Mereka bertindak sebagai antioksidan kuat dalam tubuh dan mungkin memiliki kemampuan melawan kanker (6 Trusted Source, 7).

Kulit ayam juga kaya akan nutrisi, termasuk vitamin A, vitamin B, protein, dan lemak sehat (8).

Terlebih lagi, kulit ayam adalah sumber antioksidan selenium yang luar biasa, yang membantu memerangi peradangan dalam tubuh (9Trusted Source).

Manfaat tersebut tidak terbatas pada kulit ayam dan apel. Lapisan luar kentang, wortel, mentimun, mangga, kiwi dan terong juga bisa dimakan dan bergizi.

Baca Juga: Berikut 5 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi  

Tidak hanya memakan kulit yang enak, tapi juga ekonomis dan mengurangi dampak limbah makanan Anda.

  1. Makan kuning telur

Meskipun kebanyakan orang beralih dari tren diet rendah lemak yang dulunya populer, banyak yang masih menghindari kuning telur, memilih telur dadar putih telur dan putih telur orak-arik sebagai gantinya.

Menghindari kuning telur sebagian besar berasal dari ketakutan bahwa mereka meningkatkan kadar kolesterol. Banyak orang beranggapan bahwa mengonsumsi makanan tinggi kolesterol, seperti telur, berdampak besar pada kadar kolesterol.

Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa pada kebanyakan orang, kolesterol makanan hanya memiliki efek kecil pada kadar kolesterol (10 Trusted Source, 11).

Hati Anda benar-benar membuat sebagian besar kolesterol yang Anda butuhkan dan tubuh Anda mengatur kadar dalam darah secara ketat. Saat Anda makan makanan yang mengandung kolesterol dalam jumlah tinggi, hati Anda mengimbanginya dengan memproduksi lebih sedikit.

Baca Juga: Berikut 5 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi  

Faktanya, bukti menunjukkan bahwa kebanyakan orang, bahkan mereka yang memiliki kolesterol tinggi, dapat menikmati telur utuh tanpa risiko (12 Trusted Source).

Terlebih lagi, kuning telur dikemas dengan nutrisi, termasuk protein, vitamin A, zat besi, selenium dan vitamin B.

Jika Anda tidak menyukai rasa atau tekstur kuning telur, Anda dapat menambahkannya ke resep lain untuk menutupi rasanya. Anda bahkan dapat menggunakan kuning telur sebagai masker rambut yang sangat melembapkan.

  1. Jadilah Penghemat Benih

Dari 1,3 miliar pon labu yang diproduksi di Amerika Serikat setiap tahun, sebagian besar akhirnya dibuang.

Baca Juga: 9 Makanan Terbaik untuk Redakan Kram Menstruasi 

Meskipun mengukir labu bisa menyenangkan bagi seluruh keluarga, ada beberapa cara untuk mengurangi limbah yang menyertai kegiatan ini.

Selain menggunakan daging labu Anda yang lezat dalam resep dan kue, cara terbaik untuk memotong limbah adalah dengan menyimpan bijinya. Padahal, biji labu itu rasanya gurih dan kaya nutrisi.

Mereka sangat tinggi magnesium, mineral yang penting untuk kesehatan jantung dan darah dan membantu mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah (14, 15).

Untuk menghemat biji labu, cukup cuci dan keringkan bijinya, lalu aduk dengan sedikit minyak zaitun dan garam dan panggang di dalam oven.

Biji pohon ek dan butternut squash dapat dibuat dengan cara yang sama.

  1. Blend It Up

Memadukan smoothie yang kaya nutrisi bisa menjadi cara yang enak untuk mengurangi limbah makanan.

Baca Juga: Promo 'Budak-Budak Ramadan' Golden Tulip Pontianak Sediakan 87 Jenis Makanan

Meskipun batang, ujung, dan kulit buahnya mungkin tidak menggugah selera dalam bentuk keseluruhannya, menambahkannya ke dalam smoothie adalah cara untuk menuai banyak manfaatnya.

Batang sayuran hijau seperti kangkung dan lobak dikemas dengan serat dan nutrisi, menjadikannya tambahan yang bagus untuk smoothie. Bagian atas bit, stroberi, dan wortel juga bisa menjadi bahan tambahan yang bagus.

Barang-barang lain yang akan dibuang juga bisa dimasukkan ke dalam campuran bergizi, termasuk kulit buah dan sayuran, herba layu, pisang yang terlalu matang, dan batang brokoli yang dipotong. ***

 

Editor: Yuniardi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler