Ikan Bisa Mencegah Stunting, Tapi Anak Enggan Memakannya? Ini Tipsnya

17 November 2020, 12:38 WIB
MEGA migrasi ikan di Laut Dalam Afrika Selatan //Independent via Pikiran Rakyat Bekasi

WARTA PONTIANAK – Stunting atau pertumbuhan anak menjadi kerdil dan pendek dari ukuran normal, menjadi satu di antara persoalan Kesehatan yang saat ini dialami oleh anak Indonesia.

Namun ternyata, Indonesia yang memiliki laut yang luas, dan dipastikan memiliki banyak sekali ikan, bisa menjadi sumber pangan pencegah stunting.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti mengurai keunggulan ikan untuk mencegah stunting atau kerdil akibat kekurangan gizi kronis yang masih mengintai anak Indonesia.

Namun, tak semua anak di Indonesia senang atau gemar memakan ikan. Mulai dari bentuk, cara mengolah, hingga alasan bau amis ikan, membuat anak-anak enggan memakannya.

Baca Juga: Terbukti, Makan Ikan Cegah Stunting

Menanggapi itu, Psikolog dan Founder ruangtumbuh.id, Irma Gustiana Andriani, mengulas tips melalui pendekatan psikologis agar anak terbiasa makan ikan. Dia menyebutkan bahwa problema utama yang sering terjadi pada saat proses belajar makan pada anak adalah gerakan tutup mulut, picky eater, alergi dan kondisi emosional lainnya.

Karenanya, agar anak gemar makan ikan, dia mengingatkan perlunya mengutamakan kenyamanan anak saat kegiatan makan.

"Suasana menentukan motivasi anak," jelas Andriani seperti dalam keterangan pers yang diterima Warta Pontianak, Selasa 17 November 2020.

Baca Juga: Dapat Ancaman dari Majikan, SBMI Mempawah Siap Pulangkan Sepuluh Pekerja Migran dari Malaysia

Selanjutnya, Andriani menyebut penggunaan visualisasi yang menarik untuk perangkat makan, seperti perangkat makan yang colorful dengan tematik tertentu. Menurutnya, anak-anak memerlukan contoh karena pada anak-anak mereka jagonya meniru.

"Sajikan secara unik, kombinasikan dengan menu ikan. Kenalkan tentang ikan melalui kegiatan bermain. Berikan apresiasi pada proses pembelajaran dengan pujian verbal ataupun non verbal," sambungnya.

Sementara Julia Wingantini, food blogger dan penulis buku “Cute Bento Praktis, agar Anak Lahap Makan”, memberikan jurus agar anak suka makan ikan. Menurutnya, penyebab anak tidak suka ikan adalah pengenalan awal kurang tepat saat masa pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), orang tuanya tidak suka ikan, bau amis, trauma (tertelan duri), tampilan kurang menarik.

Baca Juga: Dijanjikan Upah oleh Orang Tak Dikenal, Dua Palembang Nekat Jadi Kurir Sabu

Julia menyampaikan 4M Tips agar anak suka makan ikan, yaitu Masa MPASI, berikan menu dengan lauk terpisah agar anak mengenal cita rasa asli ikan, Meneladani, orang tua harus meneladani dengan mengonsumsi ikan juga, Menu Makanan Variasi seperti nugget, fish steak , kaki naga, bakso ikan, fish and chips dll. dan Membuat tampilan makanan menarik.

"Contohnya membuat Bento Karakter, bekal makan siang khas Jepang yang dikemas dalam bentuk kotak," terang Julia.

Kendati demikian, Ketua Umum Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi), Netti Herawati mengingatkan komunikasi selalu menjadi kunci keberhasilan. Menurutnya, pengenalan ikan sudah bisa dilakukan sejak janin.

"Jadilah panutan, jadikan anak memimpin saat belanja, masak dan menyajikan, jadwalkan menunya, kreatif berbelanja, memasak dan menyajikan dengan beragam variasi bentuk dan pilihan, kesan pertama sajian ikan harus indah," ulas Netti. ***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Tags

Terkini

Terpopuler