ASI Bikin Bayi Rewel dan Tetap Lapar? Begini Penjelasannya

- 19 April 2021, 16:37 WIB
Ilustrasi Air Susu Ibu (ASI).
Ilustrasi Air Susu Ibu (ASI). /Pixabay/oknesanofa

Saat mulai mengisap, enzim memberi sinyal pada saluran cerna untuk bekerja lebih keras. Hal ini membuat bayi mudah mengeluarkan gas atau feses.

Growth Spurt

Waktu yang umum untuk growth spurt atau percepatan pertumbuhan bayi adalah 7-10 hari, 2-3 minggu, 4-6 minggu, 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan pada tahun pertama. Pada waktu-waktu ini, bayi lebih mudah rewel dan ingin terus menyusu.

Cara terbaik untuk menangani percepatan pertumbuhan adalah membiarkan anak menyusu. Dengan menyusui, tubuh Anda pun akan menghasilkan cukup ASI untuk mendukung percepatan pertumbuhan bayi.

Menurut dr. Astrid, tidak ada aturan atau jam khusus untuk memberikan ASI kepada bayi. Berikan ASI saat bayi sudah memberikan tanda lapar.

Baca Juga: ASI Perah, Solusi Untuk Ibu Menyusui Yang Sedang Sakit

Bila bayi tampak lapar dan masih hanya minum ASI, berilah ASI meskipun ia baru saja menyusu. Namun, bila ia menolak, jangan dipaksakan. Berbeda dengan bayi yang sudah makan MPASI selain mengonsumsi ASI, Anda perlu memerhatikan jam makannya setiap hari agar anak tidak kelaparan. ASI tidak boleh diberikan terlalu dekat dengan jam makan.

Strategi menenangkan bayi tidak selalu berhasil setiap saat atau efektif pada tiap bayi. Kombinasikan berbagai metode yang paling cocok untuk bayi Anda. Teknik menenangkan yang efektif mungkin bisa berupa menggendong bayi, memandikannya, membawanya jalan-jalan di kereta dorong, dan sebagainya.

Bila bayi masih belum bisa tenang, periksa apakah ada tanda-tanda penyakit seperti demam atau hidung tersumbat. Hubungi dokter bila mencurigai bayi sakit.***

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x