Dari Takbir Sampai Doa, Ini Tata Cara Salat Mohon Hujan di Musim Kemarau

- 2 Juni 2022, 00:07 WIB
Ilustrasi tata cara salat mohon hujan lengkap di musim kemarau
Ilustrasi tata cara salat mohon hujan lengkap di musim kemarau /Rodnae Production/Pexels

WARTA PONTIANAK – Sudah beberapa pekan ini hujan tak kunjung turun. Kemarau pun sepertinya sudah melanda di wilayah Pontianak dan sekitarnya.

Jika ini terus berangsur maka akan berdampak buruk terhadap kondisi daerah Kalbar yang hampir setiap tahunnya selalu dilanda bencana kabut asap, yang diakibatkan karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Karhutla yang terjadi menimbulkan sejumlah dampak buruk, baik dari sisi kesehatan, transportasi dan perekonomian.

Baca Juga: Selamat Tinggal Jarimu Harimaumu, Coba Baca Doa Ini agar Tetap Berkomentar Bijak di Media Sosial

Misalnya dampak kabut asap dan jerebu yang mengotori udara, sehingga membahayakan pernapasan saat udaranya dihirup.

Sehingga untuk mencegah hal itu agar tidak muncul, tentunya kita dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT agar di Pontianak dan sekitarnya dapat diturunkan hujan. Seperti, dengan melaksanakan salat mohon hujan atau Salat Istisqa.

Dilansir dari islam.nu.or.id, menurut Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami, cara salat Istisqa sebanyak dua rakaat serupa dengan salat dua rakaat salat Ied.

Hanya saja, cara salat keduanya berbeda dalam hal penempatan khutbah, pembacaan takbir, dan arah khatib pada khutbah kedua. Selebihnya kedua salat ini secara umum sama.

Baca Juga: Hidup akan Berkah dan Bermanfaat, Coba Amalkan Doa Singkat yang Dibaca Rasulullah setiap Pagi

Berikut ini tata caranya selengkapnya dikutip dari penjelasan Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami ;

1. Sebagaimana salat Ied, orang yang salat Istisqa juga dianjurkan bertakbir dan mengangkat kedua tangan sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua.
2. Cara Salat Istisqa sama seperti cara salat Ied. Seseorang bertakbir sebanyak tujuh kali (di luar takbiratul ihram) pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat kedua. Selebihnya ia mengerjakan semua apa yang sudah ditentukan.
3. Setelah salat dua rakaat, Khatib menyampaikan khutbah Salat Istisqa. Hanya saja khatib mengganti lafal takbir dengan lafal istighfar karena lafal ini lebih sesuai dibandingkan lafal takbir dalam konteks meminta hujan.
4. Seseorang yang menjadi khatib menyampaikan khutbah dua atau sekali. (Khutbah setelah salat lebih utama).
5. Khatib berdoa dengan jahar (lantang), lalu menghadap Kiblat setelah lewat sepertiga pada khutbah kedua.
6. Khatib dan jamaah memutar pakaian (selendang atau sorban), ketika itu Khatib meningkatkan kesungguhan berdoa sirr (rahasia) dan jahar (lantang), setelah itu ia kembali menghadap ke arah jamaah.

Baca Juga: Supaya Dimudahkan Segala Urusan di Dunia, Aa Gym Sarankan Doa yang Dianjurkan Rasulullah Ini

Adapun cara lebih ringkasnya, berikut ini:

1. Salat dua rakaat
2. Rakaat pertama takbir tujuh kali sebelum membaca surat Al-Fatihah
3. Rakaat kedua takbir lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah
4. Khutbah dua atau sekali sebelum (atau setelah) salat Khutbah setelah salat lebih utama
5. Sebelum masuk khutbah pertama khatib membaca istighfar sembilan kali
6. Sebelum masuk khutbah kedua khatib membaca istighfar tujuh kali
7. Perbanyak doa dalam khutbah kedua. ***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x