Antisipasi Heat Stroke saat Udara Panas, Dokter Sarankan Hal Ini

- 5 Mei 2024, 15:27 WIB
Ilustrasi fenomena udara panas
Ilustrasi fenomena udara panas //Pinterest

WARTA PONTIANAK - Udara panas yang melanda Indonesia dalam beberapa hari terakhir diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Agustus atau September. Hal ini dapat menimbulkan dampak buruk pada kesehatan.

Seorang praktisi Kesehatan Masyarakat, dr Ngabila Salama mengatakan terdapat sejumlah kiat yang dapat masyarakat terapkan guna terhindar dari dehidrasi hingga heat stroke (serangan panas) saat cuaca panas.

Baca Juga: Udara Panas Melanda Indonesia, BMKG Pastikan Bukan Heatwave

"Suhu panas di awal musim kemarau terjadi sampai dengan bulan Agustus 2024, dengan beberapa lokasi bersuhu lebih dari 36 derajat celsius. Mohon hindari dehidrasi, heat exhaustion sampai penyebab terjadinya kematian," ungkapnya.

Menurut Ngabila, cuaca panas dapat membawa banyak dampak buruk pada kesehatan masyarakat. Salah satunya adalah mengalami dehidrasi, serangan panas, lemas, hilang fokus dan rusaknya permukaan kulit.

Guna menghindari seluruh dampak buruk tersebut, Ngabila meminta masyarakat mulai mencoba Gerakan Minum Air Putih Tanpa Menunggu Haus (Gerus). Upayakan untuk meminum tiga sampai empat liter air atau setara dengan 12 sampai 16 gelas per hari.

Hal ini dapat diterapkan dengan meminum satu gelas air sebelum dan sesudah sholat, satu sampai dua gelas air sesudah makan. Hindari meminum teh dan kopi karena akan membuat tubuh lebih mudah buang air kecil dan dehidrasi.

"Apalagi kalau ditambah gula, akan lebih berbahaya," ucapnya.

Bagi masyarakat yang mengalami gejala berupa lemas dan banyak berkeringat, diperbolehkan meminum oralit yang sesuai dengan rekomendasi dokter atau tenaga medis yang menangani pasien.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah