Baca Juga: 4 Tips Sebelum Membeli Buku Bacaan, Pegiat Literasi Wajib Mengetahui
Maka dari itu, dengan berkurangnya minat baca, berkurang pula sistem kerja otak dalam memahami suatu masalah.
- Massivenya kemajuan teknologi
Teknologi yang makin canggih ternyata turut meninggalkan budaya literasi di Indonesia. Orang-orang lebih suka bermain dengan gawai daripada membaca. Membaca jadi terasa menjemukan dibandingkan dengan bermain gawai.
Teknologi yang makin canggih juga diimbangi dengan media sosial yang makin banyak. Media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, Instagram, dan lainnya memungkinkan Anda membaca berita palsu. Sebetulnya, berita hoax tersebut dapat diperangi dengan budaya literasi.
Baca Juga: Menkumham Tekankan Pentingnya Literasi Keagamawan Lintas Budaya
- Enggan Mengembangkan Gagasan
Literasi tidak hanya membaca, tetapi dilanjutkan dengan menulis. Bagaimana dapat terampil menulis jika jarang membaca? Menulis membutuhkan kosakata yang akan diperoleh dari membaca.
Setelah memiliki bahan untuk menulis, tantangan selanjutnya adalah mengembangkan gagasan. Hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup untuk pengendapan ide. Proses itulah yang biasanya membuat orang malas menulis. ***