Autobiografi H. Agus Salim, Diplomat dan Orator Ulung Asal Sumbar

- 19 Januari 2024, 20:44 WIB
Ilustrasi Pahlawan Nasional H. Agus Salim / Dul/ wartapontianak.pikiran-rakyat.com
Ilustrasi Pahlawan Nasional H. Agus Salim / Dul/ wartapontianak.pikiran-rakyat.com /

WARTA PONTIANAK – H. Agus Salim lahir dengan nama Masjhoedoelhaq (berarti "pembela kebenaran") pada tanggal 8 Oktober 1884 di Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat.

Ia merupakan anak keempat dari Sultan Moehammad Salim, seorang jaksa di sebuah pengadilan negeri.

Sejak kecil, Agus Salim sudah menunjukkan kecerdasannya. Ia menguasai berbagai bahasa asing, yaitu Belanda, Inggris, Arab, Turki, Prancis, Jepang, dan Jerman. Hal ini membuatnya menjadi salah satu orang yang paling berpengetahuan di Indonesia pada masanya.

Pada tahun 1906, Agus Salim berangkat ke Jedah, Arab Saudi, untuk bekerja sebagai penerjemah di konsulat Belanda di kota itu.

Di sana, ia memperdalam ilmu agama Islam pada Syech Ahmad Khatib, imam Masjidil Haram yang juga pamannya.

Sepulang dari Jedah, Agus Salim mendirikan sekolah HIS (Hollandsche Inlandsche School), dan kemudian masuk dunia pergerakan nasional. Karir politik Agus Salim berawal di SI, bergabung dengan HOS Tjokroaminoto dan Abdul Muis pada tahun 1915.

Agus Salim dikenal sebagai seorang orator ulung dan diplomat yang handal. Ia memiliki kemampuan berargumen yang kuat dan menguasai berbagai strategi diplomasi. Hal ini membuatnya menjadi sosok yang disegani di dunia internasional.

Baca Juga: Sambut Hari Ibu, Dinsos P3AKB Bersama TP PKK Sanggau Ziarah ke Makam Pahlawan

Pada masa kemerdekaan, Agus Salim menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia dalam berbagai kabinet. Ia berperan penting dalam diplomasi Indonesia di dunia internasional, terutama dalam upaya pengakuan kedaulatan Indonesia oleh dunia internasional.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x