Sukiman Wirjosandjojo, Bapak Pencetus THR Pertama di Indonesia

- 4 April 2024, 19:03 WIB
Sukiman Wirjosandjojo, Bapak Pencetus THR Pertama di Indonesia
Sukiman Wirjosandjojo, Bapak Pencetus THR Pertama di Indonesia /Istimewa/

Dari penjelasan ini, maka bisa didapat informasi bahwa ide ini ada yang tak setuju. Kemudian, di antara alasan memberi Hadiah Lebaran karena menghormati suasana lebaran umat Islam yang dirayakan dengan penuh kedamaian sejak masa lalu.

Dalam koran Harian Abadi No. 146 (28/06/1951) ada berita “Pem. turut rasakan penderitaan rakjat sbg akibat perdjuangan Memberikan Hadiah Lebaran jang berupakan uang Injectie tenaga membeli dikalangan masjarakat.” Di situ diterangkan penjelasan Sukiman mengenai Hadiah Lebaran:

Pada waktu sekarang ini, kita sudah berada di muka pintu Hari Raya Idul Fitri yang sejak zaman dahulu dimuliakan oleh bangsa kita, terutama oleh mereka yang beragama Islam. Sejak dahulu kala, pada saat-saat seperti sekarang, rakyat melihat kepada petunjuk pimpinan Negara dan mengharapkan tindakan-tindakan yang nyata untuk menambah semaraknya Hari Besar itu.

Sejak bangsa kita memproklamasikan kemerdekaannya, maka setiap Pemerintah Nasional senantiasa memberi sumbangan pada Hari-Hari Lebaran yang sesuai dengan kekuatan Negara pada waktu-waktu itu. Demikian perdana menteri Dr. Sukiman Wirjosandjojo memulai pidato radionya pada hari Rabu malam, berkenaan dengan rencana Lebaran yang akan dijalankan oleh Pemerintah.

Selanjutnya, Perdana Menteri menyatakan bahwa pemerintah saat ini juga bermaksud meneruskan tradisi seperti tersebut atas dan berkeinginan untuk menambah rasa kegembiraan rakyat dengan pemberian suatu sumbangan terkait dengan Hari Lebaran yang akan datang ini.

Sebelum menguraikan tentang maksud pemberian hadiah Lebaran yang direncanakan oleh Pemerintah, terlebih dahulu Perdana Menteri menyampaikan suatu soal sebagai pengantar.

Nasib rakyat memang sudah sewajibnya diperhatikan dan diperbaiki. Sejak pemulihan Kedaulatan Indonesia pada tanggal 27 Desember 1949, terasa oleh Pemerintah bahwa nasib rakyat Indonesia yang pada umumnya sangat menderita sebagai akibat pelbagai keadaan dan kejadian wajib diperhatikan dan diperbaiki.

Niat dan cita-cita untuk berbuat ke arah itu tentu telah dimiliki oleh setiap Pemerintah Kebangsaan kita, bagaimanapun sifat atau bentuk susunannya. Tentang kepastian itu tidak perlu ada kesangsian.

Jika sampai saat ini upaya Pemerintah untuk meningkatkan nasib rakyat belum memberikan banyak hasil, maka alasannya bukan terletak pada ketiadaan niat atau kurangnya usaha ke arah itu, melainkan karena keadaan yang banyak menghalangi dan menghambat keinginan Pemerintah.

Inti dari keterangan ini, Sukiman atas nama Pemerintah memberikan Hadiah Lebaran karena menganggap pentingnya mempersembahkan sumbangan pada Hari Raya Idul Fitri untuk menambah semaraknya acara besar tersebut.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah