Takbiran: Menggemakan Kebesaran Allah SWT

- 11 April 2024, 14:04 WIB
Ilustrasi takbiran.
Ilustrasi takbiran. /Freepik
  • Cara Takbiran:

o             Mengucapkan kalimat takbir ("Allahu Akbar") secara bersama-sama.

o             Dapat diiringi dengan alat musik seperti rebana dan beduk.

o             Dapat dilakukan di masjid, mushala, atau di tempat lain.

Baca Juga: 157 Meriam Karbit akan Semarakan Malam Takbiran Idul Fitri di Pontianak, Bahasan : Warga Lama Nantikan

Dalil Takbiran:

  • QS. Al-Baqarah ayat 185: "Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (tidak dapat menyelesaikan haji), maka (wajiblah) menyembelih kurban. Janganlah kamu mencukur rambut kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihannya. Dan barangsiapa di antara kamu sakit atau ada gangguan di kepalanya, maka wajiblah berfidyah dengan berpuasa atau sedekah atau menyembelih kurban. Jika kamu telah aman, maka barangsiapa yang ingin mengerjakan umrah sesudah haji, maka wajiblah dia menyembelih kurban. Dan barangsiapa tidak mendapatkan (hewan kurban), maka wajiblah dia berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari lagi apabila kamu telah kembali ke kampung halamanmu. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Yang demikian itu bagi orang yang tidak bermukim di sekitar Masjidil Haram. Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha keras hukuman-Nya."
  • Hadits Nabi Muhammad SAW: "Barangsiapa yang bertakbir pada malam hari raya, maka dosanya diampuni antara malam itu dan tahun sebelumnya."

Takbiran bukan sekadar tradisi, melainkan momen istimewa untuk merenungkan kebesaran Allah SWT, memperkuat iman, dan meningkatkan ketakwaan. Tradisi ini menjadi simbol persatuan dan kesatuan umat Islam dalam menyambut hari kemenangan dan kebahagiaan. ***

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah