Network
WARTA PONTIANAK – Musim pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Di Indonesia, musim pancaroba umumnya terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada bulan April-Mei dan Oktober-November.
Ciri-ciri musim pancaroba:
- Cuaca yang tidak menentu: Pada musim pancaroba, cuaca bisa berubah dengan sangat cepat. Pagi hari bisa terasa panas terik, namun sore harinya bisa turun hujan lebat. Hal ini tentu saja dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Suhu udara yang berubah-ubah: Suhu udara di musim pancaroba juga sering berubah-ubah. Pagi hari bisa terasa panas dan lembab, namun malam harinya bisa terasa dingin. Perubahan suhu ini dapat menyebabkan tubuh mudah terserang penyakit.
- Angin yang bertiup kencang: Angin kencang sering terjadi di musim pancaroba. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan pohon-pohon.
- Hujan yang tidak merata: Hujan di musim pancaroba tidak selalu turun merata. Di satu daerah bisa turun hujan deras, namun di daerah lain tidak turun hujan sama sekali. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan di beberapa daerah dan banjir di daerah lain.
Dampak musim pancaroba:
- Penyakit: Musim pancaroba merupakan masa yang rentan bagi munculnya berbagai penyakit, seperti influenza, demam berdarah, dan penyakit pernapasan lainnya. Hal ini disebabkan oleh perubahan cuaca yang ekstrem dan daya tahan tubuh yang menurun.
- Gangguan kesehatan: Selain penyakit, musim pancaroba juga dapat menyebabkan gangguan kesehatan lainnya, seperti alergi, gatal-gatal, dan iritasi kulit.
- Bencana alam: Musim pancaroba juga dapat meningkatkan risiko terjadinya bencana alam, seperti banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor.
Baca Juga: Begini Tips agar Menjaga Bodi Mobil Tetap Kinclong saat Musim Pancaroba
Tips menjaga kesehatan di musim pancaroba:
- Menjaga kebersihan diri dan lingkungan: Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah bepergian dari luar rumah. Jaga kebersihan lingkungan rumah dengan rutin membersihkan tempat penampungan air dan membuang sampah pada tempatnya.
- Mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang: Pastikan Anda mengonsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, vitamin D, dan zinc untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Konsumsi juga makanan yang mengandung protein dan serat untuk menjaga kesehatan pencernaan.
- Minum air putih yang cukup: Minumlah air putih minimal 8 gelas per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
- Istirahat yang cukup: Pastikan Anda tidur minimal 7-8 jam per hari untuk menjaga tubuh tetap fit.
Olahraga secara teratur: Olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga: Akibat Banjir, Warga Desa Pancaroba Gagal Panen Jagung
- Menghindari bepergian ke tempat yang ramai: Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat yang ramai untuk mengurangi risiko tertular penyakit.
- Memakai masker saat bepergian ke luar rumah: Memakai masker dapat membantu melindungi diri dari virus dan bakteri yang terdapat di udara.
- Segera berobat ke dokter jika mengalami gejala penyakit: Jika Anda mengalami gejala penyakit, seperti demam, batuk, pilek, atau sakit kepala, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. ***
