Bahaya Sinar UV Untuk Kulit: Lebih dari Sekadar Kulit Terbakar

- 5 Mei 2024, 21:00 WIB
ilustrasi sinar UV
ilustrasi sinar UV /Pixabay

WARTA PONTIANAK – Sinar Ultra Violet (UV), bagaikan pisau bermata dua bagi manusia. Di satu sisi, sinar UV membantu tubuh memproduksi vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang. Di sisi lain, paparan sinar UV yang berlebihan dapat membawa bahaya serius bagi kesehatan kulit, bahkan berakibat fatal.

Bahaya sinar UV tidak hanya sebatas kulit terbakar yang ditandai dengan kemerahan, rasa perih, bengkak, dan mengelupas. Paparan sinar UV jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan yang lebih parah, seperti:

  1. Penuaan Dini:

Sinar UV menembus lapisan kulit dan menghancurkan kolagen dan elastin, protein penting yang menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Hal ini mengakibatkan:

Munculnya garis-garis halus dan keriput: Garis halus dan keriput biasanya pertama kali muncul di sekitar mata, mulut, dan dahi, area yang paling sering terpapar sinar matahari.

Kulit kendur dan kehilangan kekenyalan: Kulit kehilangan kemampuannya untuk kembali ke bentuk semula setelah diregangkan.

Flek hitam dan bintik penuaan: Paparan sinar UV merangsang produksi melanin, pigmen yang memberi warna pada kulit. Hal ini dapat menyebabkan munculnya flek hitam dan bintik penuaan pada wajah, tangan, dan décolleté.

Contoh: Seorang wanita berusia 50 tahun yang sering beraktivitas di luar ruangan tanpa menggunakan tabir surya memiliki kulit yang kendur, penuh keriput, dan bintik-bintik penuaan di wajahnya. Hal ini menunjukkan efek penuaan dini akibat paparan sinar UV yang berlebihan.

Baca Juga: Ini Sederet Cara agar Cegah Penuaan Mata Sejak Dini, Diantaranya Hindari Paparan Sinar UV

  1. Kanker Kulit:

Sinar UV adalah penyebab utama kanker kulit, penyakit yang paling umum di Indonesia. Ada tiga jenis utama kanker kulit:

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah