Latih Anak Agar Tumbuh Rasional, Berikut Manfaat Belajar Menghitung Bagi Anak Usia Dini

- 31 Mei 2024, 23:30 WIB
Ilustrasi belajar menghitung, berikut kunci jawaban tema 2 kelas 2 SD MI halaman 226 227.
Ilustrasi belajar menghitung, berikut kunci jawaban tema 2 kelas 2 SD MI halaman 226 227. /Pexels/Keira Burton

WARTA PONTIANAK – Belajar menghitung bukan hanya tentang menghafal angka dan menyelesaikan soal matematika. Keterampilan ini memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial anak, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah penjelasan lebih mendalam tentang manfaat belajar menghitung bagi anak:

  1. Mengembangkan Kemampuan Kognitif:

Berpikir Logis dan Memecahkan Masalah: Saat belajar menghitung, anak dihadapkan pada berbagai soal dan situasi yang membutuhkan pemikiran logis dan sistematis untuk menemukan solusinya. Aktivitas ini melatih kemampuan mereka dalam menganalisis informasi, melihat pola, dan membuat strategi untuk menyelesaikan masalah.

Contoh: Ketika anak diminta untuk menghitung berapa banyak apel yang ada di dalam keranjang, mereka harus terlebih dahulu mengidentifikasi satu per satu apel, kemudian mengelompokkannya, dan menghitung jumlahnya. Proses ini melatih kemampuan mereka dalam berpikir logis dan memecahkan masalah.

  1. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa:

Meningkatkan Kosakata: Saat belajar menghitung, anak belajar mengenal kosakata baru yang berkaitan dengan angka, jumlah, dan operasi aritmatika. Hal ini membantu mereka dalam mengekspresikan diri dengan lebih baik dan memahami bahasa secara lebih luas.

Baca Juga: Pemilu Tinggal Menghitung Hari, Herman Hofi Minta Bawaslu Berani Menegakkan Aturan

Contoh: Anak belajar mengenal kata-kata seperti "satu", "dua", "tiga", "tambah", "kurang", "banyak", "sedikit", dan sebagainya.

Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi: Dengan menguasai kosakata dan konsep matematika dasar, anak dapat berkomunikasi dengan lebih efektif dalam berbagai situasi, seperti saat berbelanja, bermain game, atau menceritakan pengalaman mereka.

Contoh: Anak dapat mengatakan "Saya memiliki lima permen" atau "Adik saya memiliki dua boneka lebih banyak dari saya".

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah