Pasukan Pakistan Bentrok dengan Pengunjuk Rasa Afganistan di Perbatasan

13 Agustus 2021, 18:40 WIB
Ilustrasi warga Afganistan /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Pasukan Pakistan bentrok dengan ratusan warga Afghanistan yang terdampar di sisi perbatasan antara Pakistan dengan Afghanistan setelah ditutup oleh Taliban.

Dilansir dari Reuters, pejabat keamanan Pakistan Arif Kakar menyebut, kerusuhan pecah pada hari Kamis 12 Agustus 2021 waktu setempat, setelah seorang musafir Afghanistan berusia 56 tahun meninggal karena serangan jantung, ketika ia menunggu di panas berdebu untuk memasuki Afghanistan melalui persimpangan Chaman-Spin Boldak. 

Para pengunjuk rasa menuju ke kantor pemerintah Pakistan setempat untuk menuntut agar perbatasan dibuka kembali. Beberapa orang dari pengunjuk rasa mulai melemparkan batu ke pasukan keamanan, yang merespons dengan menembakkan gas air mata dan menyerang para pengunjuk rasa dengan tongkat untuk membubarkan mereka. Namun, beruntungnya tidak ada cedera yang dilaporkan dalam peristiwa ini.

Baca Juga: Ilmuwan WHO Sorot Kembali Asal Mula Covid-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China

Seperti diketahui, persimpangan Chaman-Spin Boldak adalah titik masuk tersibuk kedua di Afghanistan yang dikelilingi daratan dan arteri komersial utama ke pantai Pakistan.

Taliban, yang merebut perlintasan bulan lalu sebagai bagian dari kemajuan besar di Afghanistan ketika pasukan asing pimpinan AS mundur, dan mengumumkan penutupannya pada 6 Agustus 2021 sebagai protes atas keputusan Pakistan untuk mengakhiri perjalanan bebas visa bagi warga Afghanistan.

Taliban menuntut Pakistan agar mengizinkan warga Afghanistan melintasi perbatasan dengan kartu identitas Afghanistan atau kartu pendaftaran pengungsi yang dikeluarkan oleh pemerintah Pakistan.

Pejuang Taliban dengan cepat mengambil wilayah dari pemerintah Kabul dalam beberapa pekan terakhir, termasuk penyeberangan perbatasan penting dengan Iran dan negara-negara Asia Tengah yang sekarang memberikan pendapatan bea cukai yang signifikan bagi kelompok Taliban.

Baca Juga: Bebas dari Penjara, Pewaris Samsung Lee Jae Yong Ungkapkan Hal Ini

Sekitar 900 truk melewati persimpangan Chaman-Spin Boldak setiap hari sebelum Taliban merebutnya.

Membuka perbatasan dengan Pakistan untuk perjalanan bebas visa tidak hanya akan membantu Taliban mengekspansi warga Afghanistan, tetapi juga menopang rute ke daerah-daerah Pakistan yang telah menampung para pejuang Taliban dan beberapa komandan.

Pakistan dan Taliban telah lama memelihara hubungan baik, meskipun Islamabad mengatakan hubungan kerjasamanya ini berakhir setelah invasi pimpinan Amerika Serikat ke Afghanistan 2001 yang menyingkirkan kelompok Taliban dari kekuasaan karena telah melindungi para pejuang al-Qaeda yang melakukan serangan 11 September 2001 di AS.

Ibu kota Barat dan pemerintah Kabul mengatakan, dukungan Pakistan kepada Taliban akan terus berlanjut dan banyak pemimpin yang menikmati tempat berlindung yang aman di negara itu. Namun, tuduhan tersebut dibantah Islamabad.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler