Perang Berkecamuk di Afganistan, Negara Eropa Stop Deportasi Pengungsi

- 12 Agustus 2021, 22:21 WIB
Kelompok Militan Taliban
Kelompok Militan Taliban /KarawangPost/Reuters/Stringer

WARTA PONTIANAK - Prancis telah menjadi negara Eropa terbaru yang mengumumkan telah menghentikan upaya untuk mendeportasi pengungsi Afghanistan karena Taliban terus membuat keuntungan besar di negara yang dilanda perang itu, khususnya di tengah penarikan pasukan asing.

Seorang juru bicara kementerian dalam negeri Prancis mengkonfirmasi pada hari Kamis 12 Agustus 2021 waktu setempat. Ia menyebut, bahwa Paris menghentikan deportasi pada awal Juli 2021, karena situasi keamanan yang memburuk.

Konfirmasi datang ketika Taliban mengambil alih ibu kota provinsi ke-10, kota Ghazni hanya 130km (80 mil) barat daya Kabul, dalam waktu kurang dari seminggu.

Baca Juga: Bocorkan Informasi Rahasia, Rusia Tahan Kepala Penelitian Teknologi Hipersonik

Pengumuman Prancis datang setelah Jerman dan Belanda menarik perhatian pada deportasi yang kontroversial, mengumumkan pada hari Rabu 11 Agustus 2021 waktu setempat, bahwa mereka juga menghentikan pengusiran pengungsi Afghanistan.

Langkah ini mempengaruhi sekitar 30.000 pengungsi Afghanistan yang berada di Jerman saja.

Negara-negara anggota Uni Eropa seperti Finlandia dan Swedia serta anggota EEA Norwegia, juga telah menghentikan deportasi.

Pemerintah di Berlin dan Amsterdam sebelumnya telah bergabung dengan Austria, Belgia, Denmark dan Yunani dalam sebuah surat yang mendesak cabang eksekutif UE untuk mengintensifkan pembicaraan dengan pemerintah Afghanistan guna memastikan bahwa deportasi pengungsi akan berlanjut.

Baca Juga: Pejuang Taliban Rebut Kota Ghazni yang Strategis di Afganistan usai Pasukan AS Ditarik Joe Biden

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x