Polisi di New York Diskor karena Promosikan Trump dengan Mobil Patroli

27 Oktober 2020, 18:40 WIB
ilustrasi mobil NYPD /pexels/olle/

WARTA PONTIANAK - Seorang pria berseragam polisi dihukum karena mempromosikan Trump dengan mobil dinas, Minggu, 25 Oktober 2020

Dikutip KabarLumajang.com dari abcnews 26 Oktober 2020, seorang petugas kepolisian Kota New York diskors dengan tanpa bayaran di hari Minggu karena mempromosikan Presiden Trump agar terpilih kembali dengan pengeras suara saat berpatroli.

Talia Jane, seorang reporter lepas yang berpusat di Brooklyn, membuat cuitan di twitter bahwa mobil patroli meneriakkan "Trump 2020" dari kendaraan petugas di Flatbush Sabtu malam.

Jane mengatakan dia dikirimi video petugas tersebut di dalam kendaraan yang sedang meneriakkan yel-yel.

"Mereka berhenti ketika seseorang mulai merekam tapi tidak, tap tidak bisa menghentikan yang satunya lagi," tweetnya.

Baca Juga: Karena Covid 19, Partisipasi Masyarakat dalam Pilkada 2020 Diprediksi Anjlok

Jane me-retweet video kedua dari pengguna Twitter lain yang menunjukkan kendaraan polisi mempromosikan Trump dari pengeras suara.

Menurut panduan patroli NYPD (New York Police Department) anggota yang sedang bertugas atau berseragam dilarang untuk mendukung kandidat politik atau secara terbuka mengungkapkan pandangan dan pendapat pribadi tentang mendukung mereka.

Dilarang mempromosikan manfaat apapun tentang politik atau kandidat pejabat publik, masalah kebijakan publik atau undang-undang apa pun yang menunggu keputusan pemerintah, atau masalah apa pun yang akan diputuskan melalui pemilihan umum, kecuali dengan izin dari komisaris polisi.

NYPD mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka mengetahui video tersebut dan sedang menyelidikinya.

Beberapa jam kemudian departemen mengabarkan bahwa petugas yang dimaksud sudah didisiplinkan.

Petugas tersebut ditangguhkan tanpa bayaran. Hal tersebut disampaikan melalui twitter.

Komisaris Polisi, Dermot Shea mengutuk tindakan yang terlihat dalam video itu, dia menyebutnya 'tidak bisa diterima'.

Baca Juga: Whiskey Berlogo Halal? Seperti Ini Faktanya

Penegakan Hukum harusnya tetap apolitis (tidak terlibat politik), penting dalam peran kami untuk melayani SEMUA warga New York terlepas dari keyakinan politik apa pun. Sangat penting bagi warga New York untuk mempercayai Polisi mereka, cuitnya di Twitter.

Walikota Bill de Blasio berbicara tentang insiden itu, dia berjanji kepada warga New York untuk bertindak cepat.

"Biar saya perjelas: Setiap Pejabat NYPD yang mendorong agenda politik APAPUN saat bertugas akan menghadapi konsekuensi," tweetnya.

Selama musim panas, Pat Lynch, presiden Police Benevolent Association, serikat yang mewakili petugas patroli NYPD, mendukung Trump.

De Blasio ditanya tentang dukungan PBA selama konferensi pers pekan lalu. Dia menegaskan kembali bahwa kejadian tersebut tidak mewakilkan bagaimana semua petugas PAB.

"Saya juga berpikir kita telah melihat sangat banyak petugas meninggalkan politik mereka di rumah dan mereka pergi untuk melakukan apa yang harus dilakukan untuk menjaga orang-orang aman dan untuk menghormati protes yang damai. Setiap petugas yang tidak dapat atau tidak akan melakukan itu kami akan mendisiplinkannya,"kata De Blasio.***

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler