Rumah Sakit di Gaza Kewalahan Hadapi Peningkatan Pasien Covid-19

- 25 November 2020, 05:00 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. //PIXABAY /

WARTA PONTIANAK - Pandemi Covid-19 di penjuru dunia hingga kini masih terus berlanjut. Bahkan masifnya penyebaran virus Covid-19 mampu melumpuhkan rumah sakit di Gaza, Palestina.

Dikabarkan, seluruh rumah sakit di Jalur Gaza, Palestina, nyaris tidak sanggup menampung pasien infeksi virus Covid-19 lantaran pertumbuhan pasien terus meningkat.

Dikutip dari Middle East Eye, jika pertumbuhan pasien Covid-19 di Gaza tak bisa dikontrol, bisa dipastikan seluruh rumah sakit di Jalur Gaza akan kehabisan tempat tidur di unit perawatan intensif (ICU).

Wilayah yang diblokade dikabarkan hampir kehabisan ventilator dan tidak dapat memiliki ruang di unit perawatan intensif dalam waktu 10 hari.

Baca Juga: Usai Pengambilan Paksa Jenazah, 18 Santri dan 2 Karyawan Ponpes di Indramayu Positif Covid-19

Seorang ahli mikrobiologi Abdelraouf Elmanama yang merupakan bagian dari gugus tugas pandemi daerah kantong itu mengaku khawatir dengan kondisi ini.

"Dalam 10 hari, sistem kesehatan tidak akan mampu menyerap kenaikan kasus seperti itu dan mungkin ada kasus yang tidak akan mendapatkan tempat di unit perawatan intensif," ujar Abdelraouf Elmanama sebagimana diberitakan pikiran-rakyat.com dalam artikel Kasus Covid-19 Meningkat, Rumah Sakit di Gaza Hampir Kewalahan Hadapi Peningkatan Pasien yang dikutip dari Middle East Eye pada 24 November 2020.

Menurut ahli mikrobiologi tingkat kematian di Gaza meningkat 0,05 persen saat ini di antaranya karena Covid-19.

Kepadatan di antara dua juta penduduk Gaza dan blokade yang diberlakukan oleh Israel dan Mesir telah lama menyebabkan kekhawatiran tentang potensi dampak virus.

Meski begitu wilayah itu sempat lolos dari wabah besar hingga Agustus. Namun seiring waktu kasus bertambah dengan hampir 15.000 kasus dan 65 kematian tercatat saat ini.

Pimpinan kesehatan lokal Organisasi Kesehatan Dunia, Abdelnaser Soboh, mencatat bahwa seperlima dari tes di Gaza dinyatakan positif.

Rata-rata paasien yang terjangkit di antaranya mereka yang berusia di atas 60 tahun.

Baca Juga: Update Kasus Corona 24 November 2020 di Indonesia, Total 506.302 Terkonfirmasi

Menanggulangi kasus tersebut, pada 15 November 2020 akhirnya pihak berwenang memberlakukan sejumlah pembatasan, termasuk melarang pergerakan di daerah yang paling parah terkena dampak.

Meski memberlakukan pembatasan, pemerintah akan memfasilitasi bantuan kemanusiaan tanpa membuka blokade di Gaza, yang diklaim membatasi akses senjata ke organisasi Hamas yang berkuasa.***

Editor: Suryadi

Sumber: Middle East Eye Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah