Presiden Brasil Tolak Ambil Vaksin meski Pernah Dinyatakan Positif Covid-19

- 29 November 2020, 05:00 WIB
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro. //Instagram/@jairmessiasbolsonaro/

WARTA PONTIANAK - Presiden Brasil, Jair Bolsonaro mengatakan pada Kamis, 26 November 2020 lalu bahwa ia tidak akan mengambil vaksin Covid-19.

Keputusannya merupakan satu dari serangkaian pernyataan Bolsonaro terkait keraguan terhadap program vaksinasi, yang diharapkan banyak orang akan mengakhiri pandemi.

Pernyataan yang disiarkan langsung melalui berbagai media lokal Brasil itu, Bolsonaro menyampaikan tidak ada kemungkinan Kongres meminta seluruh masyarkat Brasil untuk mengambil vaksin.

Sebagaimana diberitakan pikiran-rakyat. com dalam artikel Tolak Ambil Vaksin meski Pernah Dinyatakan Positif Covid-19, Presiden Jair Bolsonaro: Itu Hak Saya yang dikutip dari laman Aljazeera, Brasil menyumbang angka pasien Covid-19 terbanyak ketiga di dunia, dan mencatat kasus kematian tertinggi kedua secara global.

Walaupun begitu, selama beberapa bulan ke belakang Bolsonaro telah melonggarkan keseriusannya terhadap pandemi meski ia sendiri sempat didiagnosis positif pada Juli 2020 lalu.

"Sudah saya bilang, saya tidak akan menerimanya (vaksinasi). Itu hak saya," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Cegah Penambahan Kasus Covid-19 di Libur Panjang

Terlepas dari itu, banyak negara di seluruh dunia telah mewajibkan penggunaan masker di area umum.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengatakan bahwa masker harus dipakai di tempat umum di mana terdapat risiko penularan yang tinggi.

Namun, Bolsonaro menyatakan keraguannya tentang keefektifan pemakaian masker, ia kurang percaya bahwa alat medis itu dapat membendung penularan virus.

Presiden sayap kanan tersebut telah berulang kali menyebut bahwa warga Brasil tidak diharuskan untuk melakukan vaksinasi ketika vaksin sudah tersedia secara luas.

Baca Juga: Luhut: Regulasi Benih Lobster di KKP Tak Ada yang Salah

Pada Oktober 2020 lalu, dia melayangkan candaan dengan mengatakan vaksinasi hanya akan diperlukan untuk anjing peliharaannya.

Tak hanya itu, Bolsonaro juga memuji hydroxychloroquine, sebuah obat anti malaria yang tidak terbukti efektif dapat mengobati Covid-19.

Menurutnya, selama ia terpapar Covid-19 pada Juli 2020 lalu, dirinya menggunakan obat itu sehingga bisa sembuh.

Kemudian di bulan yang sama, WHO justru menghapus hydroxychloroquine dari uji coba untuk vaksin Covid-19.

Pasalnya, WHO menegaskan bahwa hydroxychloroquine tidak mengurangi tingkat kematian pada pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.***

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah