Perjanjian Dagang Tahap I AS dengan China, Ini Sikap Joe Biden

- 2 Desember 2020, 20:18 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden
Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Joe Biden / (ANTARA/Reuters)/

Baca Juga: Kemenag Segera Salurkan BSU untuk Guru Bukan PNS di Sekolah Islam

“Strategi terbaik China, menurut saya, salah satunya mengambil alih mereka yang dulunya adalah mitra kita,” tambah dia.

Di bawah perjanjian tahap I yang diteken tahun ini, China sepakat untuk menambah pembelian barang dan jasa dari AS yang nilainya mencapai 200 miliar dolar AS (sekitar Rp2.818 triliun) dalam kurun waktu 2020-2021.

Namun, perjanjian itu tetap memberlakukan bea masuk sebesar 25 persen terhadap barang-barang dan alat industri buatan China yang digunakan oleh pabrik-pabrik di AS senilai 250 miliar dolar AS (sekitar 3.522 triliun). Kesepakatan dagang itu juga masih memberlakukan bea masuk untuk produk AS ke China senilai 100 miliar dolar AS (sekitar Rp1.409 triliun).

Sementara itu terkait Iran, Biden menegaskan AS akan mencabut sanksi jika Teheran kembali menuruti “isi perjanjian nuklir”.

Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif bulan lalu mengatakan pihaknya akan mengikuti keseluruhan isi perjanjian nuklir yang disepakati pada 2015 jika Biden mencabut sanksi AS terhadap Iran. Zarif mengatakan isi kesepakatan itu dapat cepat diterapkan di Iran hanya melalui tiga keputusan presiden.

“Dalam hubungan dengan mitra dan sekutu kami, kami akan lanjut bernegosiasi dan mengikuti perjanjian yang bertujuan memperkuat dan memperpanjang pengawasan terhadap program nuklir Iran, dan program pengembangan misilnya,” kata Biden.***

 

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x