UEA Klaim Vaksin Sinopharm 86 Persen Ampuh Lawan Covid-19

- 9 Desember 2020, 16:51 WIB
Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020).
Sebuah stan yang menampilkan kandidat vaksin virus corona dari China National Biotec Group (CNBG), sebuah unit dari raksasa farmasi milik negara China National Pharmaceutical Group (Sinopharm), terlihat di Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) 2020, di tengah wabah COVID-19, di Beijing, China, Jumat (4/9/2020). /(ANTARA/REUTERS/Tingshu Wang/aa.)/

WARTA PONTIANAK - Vaksin Covid-19 eksperimental yang dikembangkan oleh Sinopharm China terbukti 86 persen ampuh melawan virus, menurut Kementerian Kesehatan Uni Emirat Arab (UEA) pada Rabu 9 Desember 2020, mengutip analisis sementara dari uji klinis yang masih berlangsung.

Dikutip dari Antara, negara Teluk Arab tersebut melakukan uji klinis Tahap 3 vaksin sejak Juli dan pada September mengantongi izin penggunaan darurat untuk kelompok tertentu.

Baca Juga: Dukung Solusi Iklim, Baker Hughes Foundation Umumkan Dana Hibah 250 Ribu Dolar

Analisis juga menunjukkan "99 persen tingkat serokonversi dari antibodi penawar dan 100 persen efektif mencegah kasus penyakit sedang dan parah," demikian pernyataan kementerian yang dilaporkan kantor berita negara.

Pihaknya juga mengatakan telah mendaftarkan vaksin tersebut, tanpa penjelasan lebih lanjut.

Vaksin, yang menggunakan virus inaktif, tidak dapat mereplikasi sel manusia untuk memicu respons imun, membutuhkan dua dosis, menurut data uji klinis sebelumnya.

Uji klinis UEA merupakan kemitraan antara China National Biotec Group (CNBG) Sinopharm, perusahaan intelijen buatan dan komputasi awan Group 42 (G42) yang berbasis di Abu Dhabi dan Departemen Kesehatan Abu Dhabi.

Sinopharm dan G24 juga telah memperluas uji klinis hingga ke Mesir, Yordania dan Bahrain.

 Baca Juga: [Pilkada 2020] ‘Nyoblos’ Saat Pandemi, Warga Perbatasan: Kami Tidak Takut

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x