Tim WHO Turun ke Wuhan, Cari Asal Usul Covid-19

- 9 Februari 2021, 18:30 WIB
Ilustrasi laboratorium. Tiongkok memberi para ahli WHO akses penuh untuk menyelidiki asal-usul Virus Corona di Wuhan.*
Ilustrasi laboratorium. Tiongkok memberi para ahli WHO akses penuh untuk menyelidiki asal-usul Virus Corona di Wuhan.* /Pixabay/Jarmoluk

WARTA PONTIANAK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencari petunjuk tentang asal-usul COVID-19 akan mengadakan pengarahan untuk media pada Selasa, 9 Februari 2021.

Tim penyelidik dari WHO itu telah hampir sebulan melakukan pertemuan dan kunjungan lokasi di kota Wuhan di China, yakni tempat penyakit infeksi virus corona baru pertama kali diidentifikasi.

Dilansir dari Antara, pengarahan media itu dijadwalkan pada pukul 15.30 waktu setempat pada Selasa sore, menurut kementerian luar negeri China. WHO sebelumnya mengatakan pengarahan itu akan dilakukan pada pukul 16.00 sore.

Baca Juga: Sudah 41 Juta Lebih Warga AS yang Divaksin Covid-19

WHO mengatakan pengarahan media itu juga akan mengikutsertakan para ahli dari pihak China yang telah terlibat dalam penyelidikan asal-usul COVID-19.

Tim penyelidik WHO tiba di Wuhan pada 14 Januari lalu dan setelah dua pekan menjalani karantina, mengunjungi situs-situs utama seperti pasar makanan laut Huanan -- lokasi kelompok infeksi virus corona pertama yang diketahui, serta mengunjungi Institut Virologi Wuhan, yang telah terlibat dalam penelitian virus corona.

Para anggota tim penyelidik WHO telah berusaha untuk membatasi ekspektasi tentang misi penyelidikan tersebut, dan ahli zoologi Peter Daszak pekan lalu mengatakan kepada Reuters bahwa salah satu tujuan mereka adalah untuk "mengidentifikasi langkah selanjutnya untuk mengisi celah informasi."

Baca Juga: Menkes Panama Berupaya Dapatkan 8 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Anggota lain tim WHO itu, pakar penyakit menular Dominic Dwyer, mengatakan mungkin butuh waktu bertahun-tahun untuk memahami sepenuhnya asal-usul COVID-19.

Amerika Serikat mengatakan China perlu lebih terbuka dalam hal berbagi data dan sampel serta memungkinkan akses ke pasien, staf medis, dan pekerja laboratorium. Beijing kemudian menuduh Washington memolitisasi misi ilmiah untuk penyelidikan asal-usul COVID-19 itu.***

 

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah