Network
WARTA PONTIANAK - China Daratan melaporkan 10 kasus baru COVID-19 pada 26 Februari, naik dari enam kasus sehari sebelumnya. Ini dikatakan otoritas kesehatan nasional negara itu pada Sabtu 27 Februari 2021, dilansir dari Antara.
Komisi Kesehatan Nasional itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa semua kasus baru adalah infeksi impor yang berasal dari luar negeri. Jumlah kasus baru tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus yang dikonfirmasi, naik menjadi delapan dari enam kasus sehari sebelumnya.
Baca Juga: Parlemen Belanda: Tindakan China Pada Muslim Uighur Itu Genosida!!!
Jumlah total kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di China Daratan sekarang mencapai 89.887, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di 4.635.
Baca Juga: Kapal Perang China Masuki Wilayah Sengketa di Khatulistiwa
Baca Juga: Perlakuan Genosida China Terhadap Muslim Uighur Bikin 'Geram' Parlemen Belanda
Baca Juga: Tegas! Inggris Minta China Buka Akses Bebas Untuk PBB Termasuk Uighur
Meskipun COVID-19 awal mulanya ditemukan di China, tepatnya di pasar hewan liar di Wuhan, dan jumlah penduduk China jauh lebih besar ketimbang Amerika Serikat, korban meninggal akibat COVID-19 di negara yang kini dipimpin Joe Biden itu jauh lebih besar, mencapai 500.000 jiwa.
Baca Juga: Taiwan Manuver Pesawat Tempur, Balas China?
China dan Amerika Serikat kini menjadi negara terdepan dalam memasok vaksin COVID-19 ke seluruh dunia.***
