Ini Kesaksian WNI di Tengah Perang Israel-Hamas

- 13 Mei 2021, 10:15 WIB
Ilustrasi serangan roket yang diluncurkan Israel ke Jalur Gaza.
Ilustrasi serangan roket yang diluncurkan Israel ke Jalur Gaza. /Reuters/Ibraheem Abu Mustafa/

 

WARTA PONTIANAK - Suasana mencekam masih dirasakan akibat riuhnya suara pesawat tempur dan drone milik Israel yang mengitari langit Jalur Gaza.

Bahkan Israel kian beringas melempar roket-roket miliknya ke arah pemukiman warga Palestina setiap beberapa menit.

Demikian kesaksian yang diceritakan oleh salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) di Gaza, Muhammad Husein.

Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Dibombardir Israel

"Sampai saat ini kondisi Gaza masih mencekam. Suara deru pesawat tempur F-16 dan drone milik Israel masih jelas terdengar, yang sedang mengitari langit jalur Gaza. Setiap beberapa menit meluncurkan roket-roketnya ke arah pemukiman Palestina Jalur Gaza," kata Muhammad Husein, yang dikutip dari tayangan kanal YouTube tvOneNews, Selasa, 11 Maret 2021.

Dikutip dari pikiran-rakyat.com, Kamis 13 Mei 2021, Husein menuturkan korban yang jatuh akibat serangan Israel ini telah mencapai 22 jiwa yang di antaranya terdiri dari anak-anak dan juga wanita.

"Kabar terakhir dari Kementerian Dalam Negeri Palestina di Jalur Gaza, jumlah korban yang meninggal sudah mencapai 22, yang 9 di antaranya anak-anak, dan korban luka menyentuh angka 106, yang di antaranya merupakan wanita dan ibu-ibu dari Jalur Gaza," tutur Muhammad Husein.

Dilihat dari ketegangan yang terjadi di Jalur Gaza, Husein menyebut belum ada tanda-tanda Israel akan menghentikan agresi besar-besarannya meski mendapat kecaman dari dunia.

"Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda Israel akan menghentikan serangan yang dilakukan ke arah warga sipil tersebut," kata Muhammad Husein.

Sementara itu, dikatakan Husein pemerintah Palestina tak bisa berbuat banyak untuk melindungi rakyatnya dari gempuran Israel.

"Saya lihat, Pemerintah Palestina di Jalur Gaza, memang mereka tidak punya kapasitas dalam membantu atau melindungi warga," kata Muhammad Husein.

Baca Juga: Pimpinan Hamas di Gaza positif COVID-19

Pasalnya Palestina sendiri tak memiliki fasilitas yang memadai untuk melindungi rakyat mereka dari serangan roket.

Beda cerita dengan Palestina, jika Israel diserang, pemerintahnya akan menginstruksikan para warga untuk masuk ke bungker yang telah disediakan.

"Mereka hanya memberikan instruksi agar warga Palestina tetap waspada. Beda halnya dengan yang terjadi di wilayah jajahan Israel misalnya, mereka memiliki bungker-bungker yang bisa melindungi rakyat mereka dari roket-roket para pejuang. Sementara di Gaza, bunker tersebut tidak ada, karena memang fasilitas di Gaza sangat terbatas," tuturnya.

Akibatnya warga yang berada di Jalur Gaza kini hanya bisa pasrah menghadapi nasib mereka dan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari tempat aman agar mengurangi risiko terkena serangan udara Israel.

"Kita ketahui bahwa Gaza sudah diblokade sejak 2006. Jadi warga Palestina di Gaza hanya pasrah, berharap-harap cemas, tetap berada di rumah mereka, tidak berkeliaran, untuk mengurangi risiko terkena serangan udara yang dilancarkan oleh Israel," kata Muhammad Husein.

Disclaimer: Artikel ini telah tayang di Pikiranrakyat-Bekasi.com berjudul "Jalur Gaza Masih Mencekam Pasca Serangan Israel, WNI: Warga Palestina Hanya Pasrah dan Harap-harap Cemas".***

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah