Baru Dibuka saat Rezim Taliban Berkuasa, Bank di Afganistan Diserbu Nasabah

- 26 Agustus 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi uang tunai
Ilustrasi uang tunai /Pexels/

Massoud, yang ditempatkan di provinsi selatan Kandahar, mengatakan dia mendapatkan uang itu untuk melayani negaranya dalam keadaan yang paling sulit.

“Kami dikepung berkali-kali. Kami harus berjuang tanpa makanan dan air. Namun, karena pemerintah memutuskan untuk menyerah dan pergi, kami dibiarkan tanpa akses ke uang yang kami perjuangkan,” katanya, merujuk pada fakta bahwa banyak anggota terkenal dari pemerintahan sebelumnya juga meninggalkan negara itu.

Dia bukan satu-satunya anggota Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan. Berdiri di sebelah Massoud adalah Abdul, seorang rekan tentara yang ditempatkan di sebuah distrik di provinsi Kabul. Dia mengatakan, bahwa Taliban telah mengambil alih tanggung jawab keamanan di negara itu, sebagian besar ANSF bertanya-tanya apakah ini akan menjadi yang terakhir kalinya mereka menerima gaji.

Abdul dan Massoud sama-sama mengatakan menghasilkan uang selama 10 hari itu sulit, tetapi mungkin. Yang mereka takutkan adalah bulan-bulan ke depan, ketika mereka mungkin tidak memiliki sumber penghasilan apa pun.

Baca Juga: Israel Izinkan Yahudi Berdoa di Komplek Al-Aqsa, Langgar Kesepakatan dengan Yordania?

Sementara, pelanggan di luar bank mengatakan, bahwa kebanyakan orang dapat mengandalkan kerabat dan kolega untuk pinjaman kecil pada saat dibutuhkan, tetapi itu tidak berkelanjutan, terutama karena kantor swasta terus tutup dan usaha komersial juga melihat pelanggan mereka berkurang sejak Taliban mengambil alih.

Taliban lambat membuka kembali kantor-kantor pemerintah karena belum mengumumkan struktur administrasi dan kepemimpinannya. Pekan lalu, kelompok itu mengatakan Kementerian Keuangan akan menjamin pembayaran semua pegawai negeri Afghanistan, tetapi banyak di pemerintahan tetap skeptis terhadap janji Taliban.

Seorang pekerja di Kementerian Keuangan mengatakan, bahwa dia tidak berada di kantor sejak pengambilalihan Taliban 10 hari yang lalu.

“Saya bahkan tidak yakin apakah mereka membutuhkan saya,” katanya.

Pada Senin 23 Agustus 2021, Taliban menunjuk Mohammad Idris sebagai penjabat gubernur Bank Sentral, tetapi memulihkan kepercayaan di antara konsumen dan investor akan terbukti menjadi jalan panjang bagi kelompok tersebut.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x